Sekjen PKB Hasanuddin Wahid Absen Panggilan, Pansus PBNU Bakal Temui Ma’ruf Amin
Langkah tim panel Pansus PKB selanjutnya adalah kembali mengundang tokoh-tokoh yang diyakini memiliki informasi yang diperlukan.
Panitia khusus (Pansus) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melanjutkan penulusuran terkait dugaan penyimpangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari garis Nahdlatul Ulama. Pansus PBNU sebelumnya telah memanggil mantan Sekjen PKB Lukman Edy, hari ini giliran Sekjen aktif PKB Hasanuddin Wahid yang dipanggil oleh Pansus.
Kiai Cholil Nafis selaku tim panel dari Pansus PBNU mengatakan, Hasanuddin Wahid tidak hadir dan tidak memberikan konfirmasi kehadiran sama sekali. Padahal, secara birokrasi, PBNU sudah bersurat secara resmi untuk mengundangnya datang ke 'rumah besar' Nahdliyin.
"Hari ini sebenarnya kita mengundang Sekjen PKB Pak Hasanuddin Wahid yang harusnya hadir tadi pada jam 12.30 tetapi ditunggu sampai 14.30 WIB tidak ada koordinasi kedatangan, padahal sangat diperlukan kehadiran beliau pertama silaturahim sesama warga NU kemudian diundang oleh PBNU secara resmi," kata Kiai Cholil di Markas PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (5/8).
Kiai Cholil meyakini, informasi dari Hasanuddin Wahid menjadi sangat penting untuk menggali situasi terkini yang ada di PKB. Tujuannya, semata untuk mendamaikan kedua pihak yang saat ini ada dalam kondisi panas-dingin.
“Kehadirannya sangat dibutuhkan, ada info-info mengenai PKB dan bagaimana juga menyusun hubungan baik antara PBNU dan PKB. Tapi beliau sampai sekarang belum hadir sehingga kami menyampaikan kepada teman-teman (wartawan) sekalian tim panel yang tadi menunggu beliau belum datang sama sekali,” ujar Kiai Cholil.
Kiai Cholil menambahkan, langkah tim panel Pansus PKB selanjutnya adalah kembali mengundang tokoh-tokoh yang diyakini memiliki informasi yang diperlukan. Sehingga dari informasi diperoleh tersebut, Pansus PKB dapat menghasilkan temuan yang bisa menjadi bahan rujukan PBNU untuk dirapatkan sebagai sebuah kebijakan.
“Tentunya kita akan mengundang beberapa tokoh lain yang mempunyai informasi yang kita perlukan, bagaimana menghimpun info-info yang cukup untuk menjadi kebijakan PBNU,” jelas Kiai Cholil.
Temui Ma'ruf Amin
Kiai Cholil menambahkan, tim panel Pansus PKB saat ini sedang menjadwalkan silaturahmi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Diketahui, Ma’ruf Amin adalah salah satu dari saksi sejarah yang turut terlibat dalam pembentukan PKB di awal waktu.
“Insya Allah nanti juga akan mendatangi, sowan kepada Kyai Ma'ruf Amin yang menjadi tim awal pendiri PKB untuk memberikan komentarnya begitu juga nanti pengurus senior yang ada di PKB orang-orang tua kita yang tahu dan mungkin sebagai pelaku sejarah di PKB,” ungkap Kiai Cholil.
Saat ditanya kapan waktu pasti untuk bertemu Wapres Ma’ruf, Kiai Cholil belum dapat memastikan. Namun satu hal yang pasti, tim panel Pansus PKB akan mengundang dan mendatangi tokoh-tokoh yang lebih muda dahulu sebelum kepada mereka yang senior atau dituakan.
“Kami ke yang muda yang aktif dan yang sudah tidak aktif dulu, kita minta informasinya termasuk kepada yang tua nanti kita akan mendatangi termasuk ke Kiai Ma'ruf Amin, Insya Allah untuk mendapatkan informasi yang cukup sehingga yang kami sampaikan informasinya utuh adil, tapi soal jadwalnya belum tahu karena kami mengumpulkan ke yang muda-muda,” dia menandasi.
Sebagai informasi, Tim Pansus PKB bentukan PBNU sudah berjalan sekira dua pekan. Berdasarkan surat keputusan pembentukannya, tim tersebut tidak memiliki masa tenggat atau deadline masa tugas.
Pansus PKB diketahui memiliki tim panel yang berjumlah sembilan anggota. Berikut sususannya:
Cholil Nafis, Rais Suriah PBNU.
Ihsan Abdullah, Katib PBNU.
Umarsyah, Ketua PBNU.
Miftah Faqih, Ketua PBNU.
Ahmad Fahrurozi, Ketua PBNU.
Ulil Abshar Abdalla, Ketua PBNU.
Suleman Tanjung, Sekjen PNU.
Imran Rosyadi Hamid, Wasekjen PBNU.
Najib Azca, Wasekjen PBNU.