'Semakin dicerca, PDIP semakin terkonsolidasi'
"Sebagian intelektual yang tak pernah punya perhatian mendalam terhadap PDI Perjuangan pun kerap ikut-ikutan mencerca."
Sikap politik PDI Perjuangan yang disampaikan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu ditanggapi bahkan dicerca lewat beragam pihak. Kondisi itu kerap muncul pada setiap kerja besar yang digelar partai nasionalis itu, mulai dari Rapimnas, Rakernas, dan Kongres.
"Sebagian intelektual yang tak pernah punya perhatian mendalam terhadap PDI Perjuangan pun kerap ikut-ikutan mencerca. Saya melihat seakan ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjuangan," ujar pengamat politik dari Universitas Airlangga, Haryadi, Senin (13/4).
Menurut Haryadi, latar belakang para pencerca itu cukup beragam. Mulai dari elemen kekuatan anti partai, partai pesaing, hingga elemen intelektual instan. Pola cercaan semacam ini, kata dia, sudah berlangsung sejak orde reformasi 1999.
"Tepatnya sejak PDI Perjuangan selalu menjadi kekuatan partai yang utama di Indonesia. Menariknya adalah semakin dicerca, semakin terkonsolidasi pengorganisasian internal PDI Perjuangan," katanya.
Haryadi tak memungkiri bahwa PDI Perjuangan mungkin merupakan satu-satunya partai di Indonesia sekarang yang memiliki mekanisme kelembagaan mengakomodasi konflik internal partai dan menyelesaikannya secara damai. Semua mekanisme kelembagaan itu dikelola dengan wibawa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
"Walau demikian, kepengurusan baru PDI Perjuangan tetap perlu menyaring dan memetakan secara obyektif terhadap kritik yang sifatnya konstruktif," pungkasnya.
Seperti diketahui, cercaan belakangan ditujukan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang meminta kader yang tidak mau disebut 'petugas partai' untuk keluar. Meski demikian, ada juga yang menilai pandangan tersebut positif jika yang diperjuangkan adalah kepentingan rakyat.
Baca juga:
'Petugas partai' ala Megawati bisa positif bila perjuangkan rakyat
Golkar kubu Agung Laksono: Jokowi petugas partai yang dipilih rakyat
Megawati diminta hati-hati sebut Jokowi sebagai petugas partai
Kongres IV PDIP disebut mampu perbaiki hubungan Megawati dan Jokowi
Soal petugas partai, Tjahjo sebut Jokowi bisa menempatkan diri
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Cinta Mega dipecat dari PDIP? Sekretaris DPD PDIP Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan, pemecatan tersebut dilakukan berdasarkan keputusan DPP PDIP, Senin (14/8).
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Apa yang dibahas dalam rapat pimpinan sementara DPRD Provinsi DKI Jakarta? "Pembahasan dan penetapan usulan nama Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta dari masing-masing Partai Politik DPRD Provinsi DKI Jakarta," demikian informasi tersebut.