Senior Golkar Usul Jokowi jadi Calon Ketum Golkar, Bahlil: Silakan Bermain dalam Aturan
Bahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merespons usulan politisi senior Partai Golkar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Ketua Umum Golkar. Para senior Golkar telah mengirimkan surat itu kepada Jokowi. Usulan itu bersamaan dengan pendaftaran calon ketua umum pada Munaslub Golkar.
"Saya kebetulan tidak tahu itu surat, silakan tanyakan saja kepada yang membuat surat. Dan karena surat tidak ditujukan kepada saya, maka saya tidak mempunyai legal standing untuk menjawabnya,” kata Bahlil saat ditanya awak media di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (19/8) malam.
Bahlil tidak mau ambil pusing terhadap beredarnya surat tersebut. Menurut dia, dalam demokrasi, kompetisi hal yang wajar asalkan sesuai dengan aturan main.
"Jadi saya menghargai demokrasi, silakan saja bermain dalam kompetisi kerangka aturan yang diterapkan SC," kata dia.
Pada kesempatan sama, Ketua Steering Committee Rapimnas dan Munas Partai Golkar, Adies Kadir menegaskan pihaknya telah membuat aturan yang telah sesuai AD/ART untuk proses pendaftaran calon.
"Aturan-aturan di SC sudah jelas, jadi kita ikuti aturan saja sesuai AD/ART ya," ujar Adies.
Diketahui, syarat untuk mendaftar dan lolos seleksi Calon Ketua Umum Partai Golkar harus menjadi pengurus DPP atau setingkat di bawahnya minimal lima tahun.
Kemudian, setiap kandidat harus mengantongi dukungan minimal 30 persen pemilik suara di Munas Golkar. Pemilik suara dalam Munas nanti adalah ketua Partai Golkar tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan sejumlah organisasi sayap partai.
Isi Surat Senior Golkar
Beredar surat dari sejumlah politisi senior Partai Golkar yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) berisi permintaan kesediaan untuk mengisi kekosongan kursi Ketua Umum Partai Golkar pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto.
Surat bertarikh Rabu, 14 Agustus 2024 itu ditandatangani beberapa politisi senior Partai Golkar, di antaranya Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisjam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi dan Riswan Tony.
“Kami memohon keikhlasan dan kesediaan yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk kiranya berkenan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar masa bakti 2024-2029 yang akan ditetapkan dan disahkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2024,” tulis surat tersebut, dikutip Senin, (19/8).
Politisi senior Golkar, Ridwan Hisjam membenarkan isi surat tersebut. Dia menyebut hal itu sebagai bentuk aspirasi pemilih Golkar di akar rumput agar Presiden Jokowi bersedia menjadi bagian dari Partai Golkar.
Ridwan Hisjam menyatakan, tidak ada yang salah atau dilanggar untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai nahkoda baru partai berlambang pohon beringin tersebut.
Sebab, kata Ridwan Hisjam, Golkar merupakan partai terbuka dan demokratis, siapapun boleh untuk dicalonkan menjadi ketum, karena Golkar merupakan partai yang merepresentasikan aspirasi rakyat.
Pengurus Golkar Buka Suara
Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena mengaku belum membaca surat dari senior Golkar mengusulkan Jokowi menjadi calon Ketua Umum. Dia mengaku akan segera menghubungi para senior untuk memastikan kabar tersebut.
"Saya belum konfirmasi soal ini ke para senior," ujar Melki.
Namun, kata Melki, sejauh ini baru Bahlil yang menyatakan bakal maju dan mengambil formulir menjadi calon Ketum Golkar. Bahlil disebut-sebut menjadi calon tunggal Ketum Golkar dalam Munas 20 Agustus 2024.
"Rencana malam ini Pak Bahlil," ungkap Melki.