Siap maju Pilwalkot Bandung, Nurul Arifin ingin seperti Risma
Dia mengaku, sudah meminta restu para sesepuh di Kota Bandung, khususnya mereka yang satu kendaraan di Partai Golkar. Dia mengklaim mendapatkan sinyal dukungan untuk maju di Pilwalkot Bandung.
Politisi Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, kesiapannya maju di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2018. Sebagai perempuan, dia ingin bisa sukses membangun Kota Kembang ini, layaknya Tri Risma Harini membangun Surabaya.
"Kalau Surabaya punya Ibu Risma, Tangerang punya Airin dan saya ingin bisa bangun Bandung juga seperti mereka yang sudah sukses," katanya saat ditemui di kawasan Stasiun Bandung, Sabtu (1/7).
Dia mengaku, sudah meminta restu para sesepuh di Kota Bandung, khususnya mereka yang satu kendaraan di Partai Golkar. Dia mengklaim mendapatkan sinyal dukungan untuk maju di Pilwalkot Bandung.
"Kalau secara formal memang sudah komunikasi, kalau sesepuh Ceu Popong, Kang Cece. Dan Ketua Golkar Bandung Deden Hidayat dan pengurus Golkar lainnya. Saya ingin soft ya. Enggak mau ada kisruh-kisruh," jelasnya.
Nurul yakin kehadirannya untuk maju di pesta demokrasi Kota Bandung tahun depan bisa diterima warga. Sebagai kota modern, masyarakat Bandung dinilai bisa lebih obyektif menentukan pemimpinnya untuk lima tahun ke depan.
"Bandung lebih cair dan terbuka. Seniman lahir di sini, pemikir, kaum ideolog. Banyak pemimpin lahir di sini. Sehingga bisa menerima ini semua. Kalau saya pribadi jangan diserang dengan isu gender. Tapi yang dikemukakan itu bagaimana kemampuannya," terang perempuan kelahiran Bandung 1966 silam tersebut.
Dia cukup memuji dengan perubahan yang dilakukan Wali Kota Ridwan Kamil untuk Bandung. mantan anggota DPR ini juga ingin melanjutkan apa yang sudah diraih Ridwan Kamil dengan lebih merata.
"Kalau saya dapat kesempatan ; saya bangun tempat kelahiran saya, apalagi Cicadas tempat saya lahir. Yang penting apa yang dilakukan Emil saya ingin ratakan. Saya ingin ke pinggir dengan maksud mensejahterakan," tutup Nurul.
Baca juga:
Kakak Nicky Astria siap gantikan Emil jadi Wali Kota Bandung
Anggota DPRD Jabar dari PDIP ikut bertarung di Pilwalkot Bandung
Ketua PSSI Bandung daftar calon wali kota Bandung ke Gerindra
Suami Ketua DPRD Jabar ikut penjaringan calon wali kota Bandung
Maju sebagai calon wali kota Bandung, Farhan siap terima kritik
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang sedang disusun Golkar untuk memenangkan Airin di Pilgub Banten? Namun, dia tak menjelaskan secara rinci bagaimana pembentukan koalisi untuk memenangkan Airin di Pilkada Banten. Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.