Singgung Kerjaan Gubernur Sumut, Bobby Sentil Edy: Benerin Halaman Rumah Dinas Rp2 Miliar
Sindiran itu disampaikan Bobby saat menanggapi penjelasan calon nomor urut 02 Edy Rahmayadi mengenai konektivitas transportasi di daerah terpencil.
Calon gubernur Sumut nomor urut 01, Bobby Nasution menyinggung pembangunan halaman rumah dinas rumah gubernur Sumatera Utara yang memakan biaya Rp2 miliar. Sindiran itu disampaikan Bobby saat menanggapi penjelasan calon nomor urut 02 Edy Rahmayadi mengenai konektivitas transportasi di daerah terpencil.
Menurut Bobby, moda transportasi di daerah-daerah terpencil kurang efektif. Bahkan dua bulan bisa hancur karena infrastruktur hancur, oleh karena itu ke depan infrastruktur harus dijadikan keutamaan.
- Edy Sindir Wali Kota Medan Langsung Koordinasi ke Menteri, Bobby Langsung Serang Balik
- Di Depan Edy Rahmayadi, Bobby Nasution Sindir Tak Ada Pembangunan Infrastruktur di Nias 5 Tahun Terakhir
- Bobby Sindir Edy Rahmayadi Pilih Bangun Kantor Gubernur Rp400 Miliar Ketimbang Perbaiki Puskesmas
- Budi Karya Titip Tiga PR ke Menteri Perhubungan Era Prabowo, Singgung soal Kemacetan
"Kalau tadi dibilang desa, jalan desa jalan rusak yang lain dibilang punya nasional memang gubernur kerjanya mau ngapain. Mohon izin pak Edy saya baca-baca di media bapak hanya untuk benerin halaman rumah dinas gubernur Rp2 miliar pak keluarnya tapi untuk jalan yang lain tak ada. enggak mau, malah kepala desa lah, bupati lah wali kota lah pemerintah pusat lah. Jangan hanya rumah dinas pak yang diaspal," kata Bobby dalam debat publik kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024 bertema 'Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan' di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11).
Jawaban Edy
Edy lantas menyindir balik Bobby mengenai bus listrik. Menurut dia, hanya 20 persen yang gunakan kendaraan berbasis listrik.
"Lebih cepat gunakan kendaraan lain daripada bus listrik tersebut, perlu kajian bukan sekadar dadakan. Semua bisa kita lakukan," timpal Edy.
Balasan Bobby
"Kalau boleh tadi pak, bus listrik itu bukan pusat, kami kerja sama dengan swasta, bukan dari pemerintah pusat harus ke provinisi baru ke wali kota, kami cari sendiri, investor," kata Bobby.