SMRC: Jokowi dan Prabowo head to head bila Pilpres digelar sekarang
Djayadi menuturkan, pada simulasi head to head itu, elektabilitas Jokowi berada mendapat 53,7 persen sementara Prabowo 37,2 persen. Sedangkan, responden yang tidak menjawab 9,1 persen.
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil surveinya dengan tema 'Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilihan Gubernur DKI Jakarta'. Dari hasil survei itu, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto berada di posisi atas atau head to head bila Pilpres digelar saat ini.
Peneliti SMRC Djayadi Hanan mengatakan hasil itu didapat dari pertanyaan terbuka atau top of mind. Di mana pertanyaannya adalah bagaimana bila Pilpres digelar saat ini. Hasilnya, 34,1 persen pemilih spontan mendukung Jokowi dan Prabowo mendapat 17,2 persen suara.
"Perbedaan elektabilitas antara Jokowi dan Prabowo sekarang mirip dengan perbedaan elektabilitas SBY dengan Megawati pada 2007," kata Djayadi di Jakarta, Kamis (8/6).
Djayadi menuturkan, pada simulasi head to head itu, elektabilitas Jokowi berada mendapat 53,7 persen sementara Prabowo 37,2 persen. Sedangkan, responden yang tidak menjawab 9,1 persen.
"Jarak antara keduanya sekitar 16,5 persen. Dari sisi pilihan presiden, politik Tanah Air relatif tidak mengalami perubahan pasca Pilkada DKI Jakarta," pungkas Djayadi.
Sekedar informasi, SMRC melakukan survei dengan tema 'Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilihan Gubernur DKI Jakarta'. Penelitian ini dilakukan dengan metode multistage random sampling dan 1.500 responden sebagai sample.
Survei ini dilakukan lewat wawancara tatap muka pada WNI yang berumur di atas 17 tahun. Penelitian juga dilakukan secara nasional dan digelar pada 14-20 Mei 2017. Di mana margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
PAN prediksi Pilkada Jabar sepanas Pilkada DKI
Pilkada DKI 2017 tak pengaruhi kondisi politik nasional
Poltracking: 53,75 Persen warga Jabar mempercayakan Ridwan Kamil
Survei SMRC: Mayoritas warga setuju HTI dibubarkan pemerintah
SMRC: 91,3 Persen warga Indonesia menolak keberadaan ISIS
LSI: Publik ingin demokrasi Pancasila jadi sistem negara dan perekat
Survei Pilgub Jabar: Ridwan Kamil teratas, Aa Gym masuk lima besar
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.