Soal Komposisi Kabinet, Anies Ungkap Tiga Kriteria Menteri Idamannya
Anies Baswedan tidak ingin mempermasalahkan dikotomi profesional dan orang partai untuk mengisi jabatan menteri.
Soal Komposisi Kabinet, Anies Ungkap Tiga Kriteria Menteri Idamannya
Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan tidak ingin mempermasalahkan dikotomi profesional dan orang partai untuk mengisi jabatan menteri. Sebab, tidak melulu orang partai tidak profesional sebagai menteri.
- Ganjar Sudah Siapkan Tim untuk Susun Menteri di Kabinetnya Jika Menang, Diisi Para Ahli
- Masa Kampanye Dimulai, Istana Pastikan Menteri Masih Bekerja Seperti Biasa
- Dua Menterinya Terjerat Korupsi, NasDem Tetap Dukung Jokowi Sampai Akhir Jabatan
- Jokowi Resmi Bentuk Badan Karantina, Ini Kriteria Pemimpinnya
Anies menekankan, lebih penting mencari orang-orang yang kompeten untuk mengisi jabatan menteri. Itu menjadi syarat menteri yang akan direkrutnya.
"Pertanyaan ini bagus sekali, hanya pertanyaan mengasumsikan kalau di partai berarti tidak profesional, di luar partai profesional. Padahal tidak selalu gitu," kata Anies menjawab pertanyaan dalam acara Desak Anies di Posbloc, Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/12).
"Jadi menurut saya bukan partai nonpartai, tapi kompeten atau tidak kompeten yang direkrut adalah orang-orang yang kompeten," tegasnya.
Selain kompeten, perlu dilihat rekam jejak seseorang yang akan direkrut menjadi menteri. Jangan merekrut orang bermasalah. Syarat terakhir, orang tersebut berpengalaman.
"Orang yang kompeten, kompeten di bidangnya yang kedua rekam jejaknya baik dia bukan orang yang bermasalah yang ketiga dia memiliki kedekatan dengan urusan yang akan dikerjakan," beber Anies.
Syarat ketiganya perlu dipenuhi karena bisa bermasalah di kemudian hari. Orang yang kompeten kalau tidak pernah berpengalaman mengurus bidang di kementeriannya, bakal menimbulkan masalah.
"Orang bisa berkompeten orang bisa berintegritas. Tapi dia tidak pernah mengurusi itu. Nanti akan bermasalah," ujar Anies.
"Tiga itu kriterianya. Baik partai nonpartai dia adalah anak Indonesia yang punya kesempatan yang sama yang penting tiga persyaratannya terpenuhi. Dari situ kita rekrut untuk menjadi anggota kabinet untuk bekerja bagi rakyat Indonesia," pungkasnya.