Soal LHKPN,kubu Akom merasa jadi sasaran tembak caketum Golkar stres
Bamsoet menegaskan, pihaknya sudah mengendus siapa orang-orang yang menyerang Akom.
Calon Ketua Umum Golkar, Ade Komarudin tiba-tiba digoyang dengan isu laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN). Sebab, ketua DPR yang lebih akrab disapa dengan Akom itu tercatat terakhir melaporkan LHKPN pada 2001.
Namun, Tim Sukses Akom, Bambang Soesatyo menyatakan bahwa tudingan yang muncul itu tak lebih dari kampanye hitam. Menurutnya, sebenarnya sudah berkali-kali Akom diserang dengan kampanye hitam karena terus memanen dukungan di bursa calon ketua umum Golkar.
"Untuk yang kesekian kali Ketua DPR Ade Komarudin diserang kampanye hitam. Mulai dari isu perjanjian tidak akan maju sebagai calon ketua umum, gratifikasi pesawat pribadi hingga yang terakhir LHKPN. Modusnya pun sama," ujar Bambang Soesatyo, Kamis (10/3) malam.
Politikus yang lebih akrab disapa dengan nama Bamsoet itu menambahkan, serangan kampanye hitam makin bertubi-tubi dilancarkan lantaran Akom akan melaksanakan ikrar tehadap Partai Golkar di Alun-Alun Yogyakarta pada Jumat (11/3).
Bamsoet menegaskan, pihaknya sudah mengendus siapa orang-orang yang menyerang Akom. Menurutnya, kampanye hitam itu tak terlepas dari persaingan di bursa calon ketua umum Golkar.
"Saya menduga pelakunya adalah caketum (calon ketua umum) yang stres. Tidak siap menang, tidak siap kalah. Sehingga memakai cara-cara kotor," tegasnya.
Lebih lanjut, Bamsoet yang juga Ketua Komisi III DPR ini menegaskan, dirinya tahu persis anggota di Fraksi Partai Golkar yang belum menyerahkan LHKPN. "Pertanyaannya kenapa hanya Akom yang disebut-sebut?" ucapnya.
Oleh karena itu, Bamsoet meyakini ada calon ketua umum lain yang menyerang Akom dengan isu LHKPN. Padahal, soal LHKPN bisa dicek langsung ke KPK.
"Saya saja yang sudah serahkan LHKPN dibilang belum. Beginilah kalau ada caketum yang stres, nembak pakai peluru hampa," tandasnya.