Soal Nasib Ridwan Kamil di Pilkada 2024, Ketum Golkar: Semua Basisnya Scientific
Golkar belum bisa memastikan Ridwan Kamil bakal ke Jakarta atau tetap di Jawa Barat
Golkar belum bisa memastikan Ridwan Kamil bakal ke Jakarta atau tetap di Jawa Barat
Soal Nasib Ridwan Kamil di Pilkada 2024, Ketum Golkar: Semua Basisnya Scientific
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, partainya saat ini tengah menunggu hasil survei .
Sebab, survei yang metodologinya berbasis ilmiah bisa dijadikan rujukan keputusan dalam Pilkada serentak 2024.
"Kalau di Jabar, kan kita lagi menunggu evaluasi. Semua berbasis scientific dan evaluasi. Golkar pada Pilkada yang lalu menang 60 persen adalah basisnya scientific, Golkar kemarin mendapat kenaikan di Pileg basisnya juga scientific, jadi basis scientific Golkar tidak akan tinggalkan," kata Airlangga kepada wartawan di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu (22/6).
Lalu, saat disebut soal nama Ridwan Kamil (RK) apakah akan diusung di Jawa Barat. Hal itu belum bisa dipastikan olehnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan, partai berlambang pohon beringin itu lebih condong ingin mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar.
Berdasarkan hasil survei, Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu mempunyai peluang kemenangan yang lebih besar jika berkontestasi di Jawa Barat dibandingkan di Jakarta.
"Dan Ridwan Kamil ini di Jawa Barat sudah teruji, pertama approval ratingnya cukup tinggi sekali dan elektabilitasnya tidak ada yang menandingi, jauh sekali di atas nama-nama yang lain," kata Doli.
Untuk itu, menurutnya figur yang akan diusung bakal betul-betul cocok untuk membawa kemajuan dalam pembangunan.
Dalam hal itu, dia menilai masyarakat Jawa Barat masih menginginkan Ridwan Kamil untuk menjadi gubernur karena pada periode sebelumnya, mantan Wali Kota Bandung itu dianggap berhasil memimpin Jawa Barat.
"Dan kemudian masih ada program-program atau janji kampanye yang mungkin belum dianggap tuntas, belum selesai oleh masyarakat Jawa Barat," tuturnya.
Terkait peluang di Jakarta, menurutnya elektabilitas nama Ridwan Kamil sudah tertandingi oleh nama-nama lainnya yang muncul seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kami juga punya kesepahaman yang kedua, ya bahwa konfigurasi, peta politik di nasional belum tentu juga bisa dijiplak bulat-bulat di setiap daerah," ucap Doli.