Soal Sumpah Pakai Alquran, Kubu Bamsoet Nilai Airlangga Sudah Tahu Bakal Kalah
Loyalis Bambang Soesatyo, Nofel Saleh Hilabi merasa heran dengan adegan sumpah di bawah Alquran dukung Airlangga Hartarto yang dilakukan DPD Golkar Jawa Barat. Sebab, hal tersebut justru diyakini akan membuat Airlangga makin tersudut jelang Munas Golkar.
Loyalis Bambang Soesatyo, Nofel Saleh Hilabi merasa heran dengan adegan sumpah di bawah Alquran dukung Airlangga Hartarto yang dilakukan DPD Golkar Jawa Barat. Sebab, hal tersebut justru diyakini akan membuat Airlangga makin tersudut jelang Munas Golkar.
Nofel merasa, Airlangga sudah tahu dirinya bakal kalah. Sehingga menggunakan cara sumpah di bawah Alquran untuk mendapatkan dukungan di Munas Golkar.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Itu cara-cara orang yang tahu dia bakal kalah, karena orang menyumpah, kapasitas dia sebagai apa, kecuali kita bersumpah terhadap rakyat itu boleh. Misal pimpinan negara bersumpah menjaga amanat rakyat, ini bersumpah laknat terus untuk mendukung pimpinan partai, itu zalim dan pemaksaan," jelas Nofel saat dihubungi merdeka.com, Selasa (3/9).
Nofel pun menantang klaim Airlangga yang disebut sudah mendapat dukungan lebih dari 90 persen di Munas Golkar. Faktanya, malah pengurus daerah diminta bersumpah di bawah Alquran.
"Bahwa orang seperti itu orang tidak punya kekuatan, orang yang tahu akan kalah, kalau dia yakin didukung 92 persen, orang pasti milih dia, tapi ini sampai pakai sumpah, dia takut kalah," jelas Nofel.
Nofel pun yakin, pengambilan sumpah tidak akan efektif untuk menang di Munas. Sebagai contoh, pejabat publik disumpah, tapi tetap ketahuan korupsi dan ditangkap KPK.
"Kita bisa lihatlah dengan sumpah, mereka masih bisa bohongi rakyat, apalagi hanya dengan pimpinan yang ingkar terhadap janjinya untuk besarkan Golkar, ingkar menangkan Jokowi di kantong Golkar, tapi kalah, cuma di Indramayu menang," jelas Nofel.
Nofel mengaku mendapat laporan ada beberapa pengurus DPD Golkar yang diminta bersumpah dukung Airlangga, tidak hanya Jawa Barat. Dia menegaskan, hal tersebut sangat tidak pantas.
"Katanya idenya Dedi Mulyadi (Ketua DPD Golkar Jawa Barat), diaminkan oleh Airlangga, ada juga bilang ide Airlangga, kalau memang dukung saya, bersumpah, simpangsiur, yang pasti itu terjadi dan diaminkan dan dihadirkan oleh ketum," tegas Nofel.
Baca juga:
4 DPD I Golkar Kalimantan Dukung Airlangga Tanpa Pakai Sumpah di Bawah Alquran
Segala Cara Demi Perebutan Kursi Ketua Umum Golkar
Rizal Mallarangeng Sebut Sumbang Anggota DPR Termuda Terbanyak jadi Kado Manis Golkar
Pengurus Golkar Jabar Sumpah Pakai Alquran Dukung Airlangga, Begini Reaksi Bamsoet
Barisan Politikus Usia 20 Tahunan Isi Kursi DPR RI
Golkar se-Riau Deklarasi Menangkan Airlangga di Munas
Politikus Golkar Sebut Tak Ada Aturan Rapat Pleno Harus Satu Bulan Sekali