Jusuf Hamka menegaskan pedagang Pasar Tanah Abang harus berani mengekspor barang dagangannya ke luar negeri.
Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta Partai Golkar Jusuf Hamka menegaskan pedagang Pasar Tanah Abang harus berani mengekspor barang dagangannya ke luar negeri. Hal ini menanggapi banyaknya keluhan para pedagang ke Babah Alun terkait semakin sepinya pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Teman-teman pedagang banyak mengeluhkan keadaan saat ini agak sepi. Saya bilang jangan main di lokal saja kita harapkan 'market'-nya. Nantinya, kita harus mulai 'go international' pasar ekspor" katanya saat mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang dilansir Antara, Kamis (1//8).
Saran yang Babah Alun sampaikan ini merupakan inspirasi dari para pedagang baju di Bangkok, Thailand. Babah Alun, sapaan akrab Jusuf Hamka ini menyebutkan pedagang di sana juga merambah ke pasar internasional. "Karena kita lihat pasar-pasar seperti Tanah Abang ini ada di Bangkok. Ini semua mereka selain mereka jual lokal, mereka ekspor," katanya. "Nah, kita harus mulai meniru seperti itu. Jadi kalau pasar dalam negerinya sepi, kita 'go international', kita ekspor," kata Babah Alun.
Selain itu, Babah Alun menyebutkan jika ingin menjajal pasar internasional bisa bekerjasama dengan sejumlah kementerian terkait agar ekspornya lebih mudah. "Tentunya harus kerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Perindustrian supaya kita bisa mendapatkan sertifikasi ekspor yang mudah, tidak memberatkan kepada pedagang-pedagang UMKM," ujar Babah Alun.
Lalu, pedagang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga harus mendapatkan penyuluhan terkait ilmu-ilmu tentang perdagangan, khususnya perdagangan secara daring (online) untuk mengikuti perkembangan zaman sekaligus mendapatkan ilmu dagang yang sederhana tetapi bermanfaat. Babah Alun juga mendengar keluhan dari para pedagang terkait razia (sweeping) barang impor. Babah Alun mengaku bingung dengan kebijakan ini karena jika pemerintah ingin melakukan "sweeping", maka yang ditargetkan seharusnya importir bukan pedagang.
"Memang 'sweeping-sweeping' itu seyogyanya menurut saya kalau barang sudah di toko saya pikir sudah 'clear' semuanya. Karena kalau UMKM di-"sweeping" tentunya mereka beli barang dari importir. "Importirnya yang di-'sweeping' bukan pedagangnya, kalau menurut hemat saya. Tapi nanti kita komunikasikan," kata Babah Alun.
Babah Alun tiba di Pasar Tanah Abang Blok A pukul 11.45 WIB mengenakan kemeja kuning dan setibanya di pasar grosir tersebut langsung bersalaman dengan pengunjung pasar. Para pengunjung antusias menyambut Babah Alun sambil merekam setiap momen yang dilakukannya di pasar tersebut. Mereka juga bercerita soal kegiatan sehari-harinya.
Menurut Babah Alun, perlu dilakukan penyuluhan terhadap para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).
Barang yang diimpor mendapatkan penangguhan bea masuk
Jusuf Hamka blusukan perdana usai mendapatkan mandat dari Partai Golkar maju di Pilkada Jakarta.
Dia membudidaya talas di lahan kosong seluas 13,5 hektar karena memiliki peluang yang baik.
Tampak pula para pengunjung antusias melambaikan tangan kepada Babah Alun
Kemahirannya berbahasa Inggris sontak membuat sang pembeli lantas bereaksi.
Cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang.
Bisnis ini dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk membantu masyarakat memperoleh makanan yang layak konsumsi dengan harga murah.
Perdagangan kapur barus di Tapanuli, Sumatera Utara sudah berlangsung sejak abad ke-2 Masehi dan menjadi salah satu komoditi penting atau 'emas'.
Tersangka pada kurun waktu antara tahun 2013 sampai 2018, diduga melakukan tindak pidana penipuan jual beli tanah
Jusuf Hamka Bakal Kejar Utang Negara ke Dirinya Rp800 M Hingga Pemerintahan Prabowo.
Dalam kegiatan tersebut Jusuf Hamka blusukan untuk memeriksa keadaan pasar serta berbelanja dan makan siang di Pasar Tanah Abang.