Solusi oposisi hadapi pelemahan rupiah: Rombak total tim ekonomi Jokowi!
Melemahnya nilai tukar rupiah mengkhawatirkan sejumlah pihak. Tidak terkecuali kubu oposisi yang menganggap bahwa persoalan ini tentu saja berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi jelang Pilpres 2019.
Dua hari belakangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar terus merosot. Bahkan, hampir mencapai angka tertinggi yakni Rp 15 ribu. pada Kamis (6/9), nilai tukar rupiah sedikit menurun yakni 14.879.
Melemahnya nilai tukar rupiah mengkhawatirkan sejumlah pihak. Tidak terkecuali kubu oposisi yang menganggap bahwa persoalan ini tentu saja berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi jelang Pilpres 2019.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
"Di satu sisi sebagai politisi, anjloknya Rupiah bisa dijadikan bola politik untuk memyerang pemerintahan Presiden Jokowi di bidang ekonomi. Ini akan sangat besar pengaruhnya terhadap elektabilitas pak Jokowi," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo dalam pesan singkatnya.
Dradjad yan mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 menambahkan, sebagai ekonom, dia sangat khawatir terhadap efek bola salju dan efek domino dari anjloknya Rupiah. Kurs Rupiah sekarang adalah tergolong yang paling rendah, bahkan dibandingkan saat krisis ekonomi 1998.
Kata dia, efek bola saljunya, kepercayaan pasar bisa ambruk cepat seperti bola salju menggelinding. Karena, berbagai langkah jangka pendek yang diambil pemerintah, BI dan OJK terbukti gagal menjaga Rupiah.
Cadangan devisa sudah anjlok hampir USD 14 miliar selama Januari-Juli 2018 saja. Per Agustus 2018 selama periode hanya 3 bulan, BI sudah 4 kali menaikan bunga reverse repurchase 7-hari. Suku bunga pinjaman makin mempersulit pelaku usaha.
"Berbagai klaim keberhasilan dan ketahanan ekonomi terbukti gagal meyakinkan pasar. Ini berpotensi membuat Rupiah makin terdepresiasi," kata Dradjad.
Efek dominonya, tutur dia, anjloknya Rupiah akan menyulitkan banyak perusahaan dan rumah tangga. Mulai dari sektor perbankan hingga ritel dan makanan. Harga barang naik, dan seterusnya.
Padahal banyak analis, terutama asing, yang sudah sejak Q1/2018 memproyeksikan Rupiah akan turun ke selang Rp 14.900-15.000 dalam jangka waktu 12 bulan.
"Kepada klien saya, saya juga memberikan analisis yang sama. Jadi sebenarnya, Rupiah anjlok lebih cepat dan lebih besar dari proyeksi para analis. Ini lebih mengkhawatirkan," kata dia lagi.
Solusi perkuat rupiah
Demi kepentingan bersama, Dradjad menyarankan, Jokowi mengambil langkah radikal. Selama ini tim ekonomi Jokowi dianggap lebih sibuk 'bicara ke media' daripada 'kerja nyata' memperbaiki tiga defisit. Yaitu, defisit perdagangan, defisit transaksi berjalan dan defisit fiskal Indonesia.
Jika ada masalah, kata Dradjad, mereka sering menyalahkan kondisi global. Memang ada faktor global seperti kenaikan suku bunga the Fed, harga minyak, atau efek psikologis Turki. Tapi harusnya, kita lebih fokus memperkuat kondisi dalam negeri.
"Jadi pak Jokowi, tolong rombak total tim ekonomi, ambil langkah jangka pendek yang lebih pro-bisnis, dan perbaiki defisit. Pasar sudah memvonis jelek tim ekonomi," tutup Dradjad.
Baca juga:
Mendag Enggar soal harga tempe naik: Saya akan cek dan telepon importir kedelai
Tukar dolar ke rupiah, Sandiaga bilang 'Kita perlu pencitraan seperti ini'
Tukarkan dolar ke rupiah, Sandiaga harap Jokowi & para pejabat contoh dirinya
Siasati naiknya USD, produsen perkecil ukuran produksi tahu dan tempe
Eksportir sarang burung walet tak bisa cicipi keuntungan di tengah anjloknya Rupiah