Sudirman Said: Harkat demokrasi Indonesia harus dikembalikan
Sudirman Said: Harkat demokrasi Indonesia harus dikembalikan. Bakal calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menilai, sudah saatnya mengembalikan harkat demokrasi untuk memajukan kesejahteraan umum dan kesejahteraan bangsa. Salah satu caranya dengan membudayakan sistem meritokrasi.
Bakal calon Gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menilai, sudah saatnya mengembalikan harkat demokrasi untuk memajukan kesejahteraan umum dan kesejahteraan bangsa. Salah satu caranya dengan membudayakan sistem meritokrasi.
"Kita harus mendorong agar iklim meritokrasi memperkuat demokrasi kita. Caranya adalah mencari sebanyak mungkin pemimpin politik yang jujur, kompeten, dan memiliki keberanian melakukan perbaikan-perbaikan," tegas Sudirman Said saat berbicara di Pelatihan Kader II Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tingkat Nasional 2017 di Kudus, Jumat (15/9).
Sudirman yang juga Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) menjelaskan, inti meritokrasi adalah fair treatment atau perlakuan yang patut dan adil, yang berprestasi diberi kesempatan terus maju, yang kurang harus dibina, dikembangkan, yang bersalah harus ditindak.
Sudirman mengungkapkan, penguatan budaya meritokrasi akan menetralisir aspek-aspek primordial, termasuk politik identitas yang menjadi kecemasan sebagian warga saat ini.
"Sistem meritokrasi dengan sendirinya akan menepis politik identitas. Orang dipilih berdasar kapasitas dan kapabilitasnya. Bukan karena identitasnya," ungkap Sudirman.
Lebih lanjut, Sudirman berpandangan, elite nasional saat ini justru mempertontonkan perilaku kepemimpinan yang berlawanan dengan budaya meritokrasi dengan mengabaikan kepatutan, kewajaran.
Elite pelanggar hukum dibiarkan berakrobat dengan segala cara. Sementara institusi penegak hukum yang masih dipercaya publik terus diserang.
"Jika ini dibiarkan akan merusak tatanan bernegara. Dan lama kelamaan rakyat marah dan kehilangan kesabaran," tandas bakal calon gubernur Jawa Tengah ini.
Dalam kesempatan itu, Sudirman mengajak kader-kader muda HMI, yang akan menjadi pemimpin di masa depan harus peduli terhadap kondisi bangsa saat ini. Harus menjadi bagian dari perbaikan bangsa.
"Bukan diam dan mendiamkan ketidakwajaran dan ketidakpatutan yang berlangsung di depan mata," pungkas Sudirman.
Baca juga:
Kader PDIP ini ogah duet dengan Ganjar Pranowo di Pilgub Jateng
Bupati Sukoharjo sebut rekomendasi cagub Jateng sudah di tangan Megawati
17 September, Gerindra perkenalkan tiga kandidat Cagub Jateng
17 September, Gerindra umumkan calon gubernur Jawa Tengah 2018
Cagub Jateng dari Gerindra tinggal dua nama: Ferry Juliantono dan Sudirman Said
Kunjungi Lapas Brebes, Sudirman Said sindir pejabat menghindar proses hukum
Begini isi undangan Gerindra umumkan calon gubernur Jawa Tengah 2018
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.