Sudrajat akan buat Bank Tanah, cegah lahan di Jabar dikuasai perusahaan besar
Calon gubernur (cagub) Jawa Barat Sudrajat menyebut sekitar 82 persen lahan di Indonesia telah dikuasai perusahaan-perusahaan besar. Untuk menjaga lahan dan tanah warga, dia berjanji untuk membangun Bank Tanah jika terpilih sebagai gubernur Jabar periode 2018-2023 mendatang.
Calon gubernur (cagub) Jawa Barat Sudrajat menyebut sekitar 82 persen lahan di Indonesia telah dikuasai perusahaan-perusahaan besar. Untuk menjaga lahan dan tanah warga, dia berjanji untuk membangun Bank Tanah jika terpilih sebagai gubernur Jabar periode 2018-2023 mendatang.
Hal itu dinilai sebagai bagian menjaga kedaulatan warga Jabar. Dia berharap, masyarakat Jabar tidak menjual tanahnya jika tidak benar-benar membutuhkan uang.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Syekh Siti Jenar lahir? Mengutip Liputan6.com, beberapa sumber menyebut kalau Syekh Siti Jenar lahir di Persia pada tahun 1404 Masehi.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
"Makanya, saya meyakinkan masyarakat agar jangan menjual tanahnya. Punya tanah, berarti kita berdaulat," katanya melalui rilis yang diterima, Sabtu (24/3).
Dia menyebut, jika memang terpaksa dijual, masyarakat disarankan untuk menjualnya ke pemerintah provinsi, tidak ke perusahaan besar.
Disinggung mekanisme Bank Tanah yang menjadi salah satu program prioritasnya itu, Sudrajat menerangkan, pihaknya akan mengalokasikan dana APBD untuk membeli langsung tanah-tanah yang dijual masyarakat Jabar.
Tanah yang nantinya sudah dikuasai Pemprov Jabar tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan di Jabar.
"Maka provinsi harus menjelma menjadi 'corporate besar' juga. Harus bisa menguasai tanah agar diberdayakan demi kepentingan masyarakat Jabar sebesar-besarnya," paparnya.
Sudrajat juga mengatakan, Pemprov Jabar harus benar-benar mengawasi dan memberdayakan tanah-tanah yang tersisa di Jabar saat ini. Pihaknya akan menginventarisasi tanah-tanah yang dijadikan lahan pertanian, termasuk tanah-tanah tidak produktif di Jabar.
Tidak hanya itu, Sudrajat akan mendorong pemerintah kabupaten/kota di Jabar agar memiliki aset tanah seluas-luasnya melalui Bank Tanah.
"Tanah pertanian itu jangan sampai mudah dikonversi menjadi industri dan perumahan, agar kedaulatan pangan Jabar juga tidak terganggu, termasuk tanah-tanah tidak produktif pun harus diberdayakan, agar tidak menjadi objek manipulasi pengembang untuk memiliki tanah-tanah tersebut," pungkasnya.
(mdk/bal)