Survei Alvara: Popularitas beda tipis, Jokowi ungguli Prabowo di top of mind rakyat
Survei Alvara, popularitas Jokowi menyentuh 97,7 persen, Prabowo 96,8 persen. Di top of mind masyarakat, Jokowi 58,0 persen dan Prabowo 33,5 persen. Dari sisi elektabilitas, Jokowi meraih 48,4 persen, sedangkan Prabowo 32,2 persen.
Hasil survei terbaru dirilis Lembaga Survei Alvara menunjukkan, popularitas dan elektabilitas calon presiden petahana Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menduduki posisi tertinggi. Chief Research Officer Lembaga Survei Alvara Harry Nugroho membeberkan, popularitas Jokowi meraih 97,7 persen dengan top of mind 58,0 persen. Sedangkan Prabowo popularitasnya mencapai 96,8 persen dan top of mind 33,5 persen.
"Sementara itu elektabilitas Jokowi mencapai 48,4 persen dan Prabowo mendapat 32,2 persen. Jika dibandingkan dengan hasil survei elektabilitas sebelumnya mengalami peningkatan," kata Harry di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
Dia menjelaskan elektabilitas Jokowi hanya naik tipis dari sebelumnya di angka 46,8 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo naik cukup tinggi sebesar 5 persen dari sebelumnya 27,2 persen.
Sedangkan untuk kandidat di luar Jokowi ataupun Prabowo belum ada yang menonjol. Seperti halnya, Jusuf Kalla dengan elektabilitas 1,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,4 persen, disusul mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo hingga Hary Tanoesoedibjo.
Meski Jokowi masih yang tertinggi, Alvara memberi catatan khusus pada aspek kepuasan masyarakat. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK mencapai 75,6 persen.
"Tapi kepuasan publik terhadap kesejahteraan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja, kemiskinan masih rendah diantar aspek-aspek yang lain," jelas dia.
Metodelogi yang digunakan yakni multi stage random sampling yang melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas. Dengan rentan margin of error sebesar 2,95 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. Survei tersebut diselenggarakan pada 20-28 Juli 2018.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Buka peluang percepat putusan masa jabatan Wapres, MK jangan jadi alat kepentingan
Suhu politik memanas jelang Pemilu 2019, ini pesan Wiranto
Cak Imin akan ketemu kiai NU, PDIP yakin koalisi Jokowi solid
Taktik Jokowi umumkan Cawapres bikin kubu Prabowo bingung
Soal pilpres 2019, Din ingatkan jangan terjebak penilaian hitam-putih
Bantah Gerindra, PDIP tegaskan Jokowi belum umumkan cawapres bagian dari strategi