Survei CSIS: 15,6 Persen Pemilih Jokowi dan 18,7 Persen Pemilih Prabowo Masih Ragu
Survei CSIS menunjukkan, 15,6 Persen Pemilih Jokowi dan 18,7 Persen Pemilih Prabowo Masih Ragu. Jokowi-Ma'ruf mencatat pemilih loyal atau sudah mantap berada di angka 84,4 persen. Sementara, Prabowo-Sandiaga berada di angka 81,3 persen.
Hasil survei yang dilakukan Center for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menunjukkan kedua pasangan calon presiden memiliki swing voter atau pemilih ragu. Swing voter pasangan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebesar 15,6 persen. Sedangkan paslon 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebesar 18,7 persen.
Data itu diambil dari elektabilitas kedua pasangan calon, Jokowi-Ma'ruf 51,4 persen, Prabowo-Sandiaga 33,3 persen. Tingkat kemantapan pemilih kedua pasangan berada di atas 80 persen.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa hasil survei mengenai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik. Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Jokowi-Ma'ruf mencatat pemilih loyal atau sudah mantap berada di angka 84,4 persen. Sementara, Prabowo-Sandiaga berada di angka 81,3 persen.
"Kalau dilakukan poros tabulasi antara kemantapan pilihan dengan basis dukungan antar capres cawapres, base linenya bagi pendukung Jokowi Ma'ruf adalah 84,4 persen, dan Prabowo Sandi 81,3 persen," ujar Peneliti CSIS Arya Fernandes saat rilis survei di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Arya ragu migrasi suara besar-besaran bakal terjadi. Karena angka loyalitas pemilihnya sudah mencapai 80 persen.
"Tingkat kemantapan di masing-masing Capres sudah menyentuh angka 80 persen, migrasi kecil kemungkinan," jelasnya.
Survei CSIS ini dilaksanakan selama periode 15-22 Maret 2019 dengan responden 1.960. Sampel diambil secara acak yang terdistribusi secara proporsional di 34 provinsi. Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,21 persen. CSIS mengaku bahwa dana survei ini dibiayai oleh dana internal yayasan CSIS.
Baca juga:
Survei CSIS: Jokowi Unggul 18 Persen dari Prabowo
Pilpres Sebentar Lagi, Wilayah Ini Sulit Ditaklukkan Jokowi dan Prabowo
Jokowi-Ma'ruf Unggul di Survei, BPN Prabowo Bilang 'Kampanye di Lapangan Sepi'
Hasil Survei Dituding Berpihak ke Prabowo-Sandi, Ini Penjelasan Litbang Kompas
Data Terbaru 3 Survei, Ada 2 Partai Diprediksi Raup Suara Tinggi