Survei Indikator: Elektabilitas Parpol Pendukung Pemerintah Naik, Termasuk Gerindra
Gerindra juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan kinerja Jokowi. Elektabilitasnya meningkat dari 12,8 persen pada Juli 2021 menjadi 15,2 persen pada November 2021.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat kenaikan elektabilitas partai koalisi pendukung pemerintah. Faktor pendorongnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo yang kembali meningkat.
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi mencapai 72 persen dalam survei November 2021. Meningkat sebanyak 13 persen dari Juli 2021.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Bagaimana metode pengambilan data yang digunakan dalam survei Poltracking Indonesia? Survei dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih (face to face interview) kepada 1.220 responden, menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
-
Kapan Survei Poltracking Indonesia tentang elektabilitas pasangan capres-cawapres dilakukan? Survei ini diselenggarakan Poltracking Indonesia mulai tanggal 29 Oktober hingga 5 November 2023.
-
Bagaimana metode yang digunakan dalam survei Indikator untuk mengukur elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023. Pewawancaranya terlatih dan profesional. Target populasi WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/handphone, sekitar 83 persen dari populasi nasional. Sampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
-
Apa saja aspek yang dinilai dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltim? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator. Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
"Jadi kalau kita lihat data di sini, partai partai pemerintah umumnya mengalami kenaikan. Partai oposisi yang naik hanya Demokrat, ini trennya," ujar Direktur Eksekutif Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei secara daring, Minggu (5/12).
PDI Perjuangan menduduki posisi pertama dengan elektabilitas 26,4 persen. PDIP mengalami kenaikan dari 24,4 persen pada Juli 2021. Di urutan kedua ditempati Gerindra dengan elektabilitas 15,2 persen. Gerindra juga mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan kinerja Jokowi. Elektabilitasnya meningkat dari 12,8 persen pada Juli 2021.
"Yang menarik Gerindra, Gerindra ini termasuk new kid on the block di partai koalisi pemerintah, tapi sudah dapatkan insentif positif dari approval rating presiden yang naik," ujar Burhanuddin.
Selanjutnya Golkar berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 10,6 persen. Naik dari 9 persen pada Juli 2021. Partai Demokrat juga mengalami kenaikan. Demokrat memiliki elektabilitas 10 persen yang naik satu persen dari Juli 2021.
PKB berada di urutan keempat dengan elektabilitas 7,2 persen. Berbeda dengan partai koalisi pemerintah lainnya, PKB tidak mengalami kenaikan. Malah menurun dari 8,2 persen daripada survei sebelumnya.
PKS mengalami penurunan dari 7 persen menjadi 6,3 persen pada November 2021. Sementara NasDem mengalami peningkatan menjadi 3,7 persen dari sebelumnya 3,5 persen.
PPP mengalami nasib sama seperti PKB. Meski menjadi partai pendukung pemerintah, PPP mengalami penurunan elektabilitas dari 3,5 persen menjadi 2,7 persen di November 2021.
Terakhir, PAN juga mengalami penurunan elektabilitas dari 2,2 persen pada Juli 2021 menjadi 1,7 persen pada November 2021.
Berikutnya ada Perindo dengan elektabilitas 1,4 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,3 persen, Berkarya 0,1 persen, Garuda 0,1 persen, PSI 0,1 persen, Partai Ummat 0,1 persen, Gelora dan PKPI hanya 0 persen. Serta tidak menjawab atau tidak tahu 13,4 persen.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Survei Indikator: Dipimpin Listyo, Kepercayaan Masyarakat Kepada Polri Naik Jadi 80%
Tiga Simulasi Pasangan Capres-Cawapres Versi Indikator Politik: Tak Ada yang Dominan
Survei Indikator: Elektabilitas Sandiaga Uno Tertinggi Sebagai Cawapres 2024
Survei Indikator: Prabowo Masih Teratas, Pemilih Jokowi Lari ke Ganjar Pranowo
Survei Indikator: 81% Pemuda Pilih Jaga Lingkungan Meski Pertumbuhan Ekonomi Lambat
Survei Indikator: Kepuasan Terhadap Kinerja Presiden Jokowi Capai 72%, Wapres 50,9%