Survei Indikator: Jokowi-Ma'ruf Turun 2,8%, Prabowo-Sandi Naik 2,5%
Berdasarkan datanya di bulan September Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia, merilis hasil survei Pilpres 2019 yang dilakukan pada 16-26 Desember 2018. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih paling tinggi dengan 54,9 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen.
"Berdasarkan hasil survei kami, Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 54,9 persen. Pasangan Prabowo-Sandiaga 34,8 persen. Selisih 20 persenan," ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, di kantornya, Jakarta, Selasa (8/1).
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
-
Apa yang menjadi atensi khusus Prabowo Subianto dalam konteks pangan? Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
Dia mengatakan, dalam survei yang dilakukan dengan teknik multistage random sampling dan 1.220 responden itu, ditemukan ada yang bersikap golput atau tidak memilih.
"Ada yang menyatakan golput 1,1 persen. Sedangkan yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab 9,2 persen," jelas Burhanuddin.
Dia menuturkan, kedua pasangan ini mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.
Berdasarkan datanya di bulan September Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen.
"Sedangkan yang belum menentukan pilihan atau undecided voters cenderung menurun. September 9 persen, di bulan Oktober 17 persen. Terakhir di Desember 9,2 persen," ungkapnya.
Adapun survei ini, memiliki margin of error +/- 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Kemudian, responden terpilih dilakukan wawancara lewat tatap muka. Lalu dilakukan quality control secara random sebanyak 20 persen.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Di Debat Capres, Prabowo Akan 'Serang' Jokowi Dengan Kasus Novel Baswedan
Juru Debat Prabowo: Level Moeldoko Harusnya Tidak Ancam Mengancam
Soal Ancaman Moeldoko, PAN Sebut Pemerintah yang Sering Mobilisasi Orang
Prabowo: Ada Orangtua Gantung Diri Karena Tak Mampu Hidupi Anak-Anaknya
Ini Reaksi Kubu Jokowi Soal Prabowo Dimentori SBY Buat Debat Capres