Survei LP3ES: PDIP Teratas, Demokrat Salip Dominasi Gerindra dan Golkar
Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menggelar survei elektabilitas partai politik teranyar. Survei dilakukan pada 8-15 April melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi Indonesia. Margin of error 2,8 persen.
Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menggelar survei elektabilitas partai politik teranyar. Survei dilakukan pada 8-15 April melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi Indonesia. Margin of error 2,8 persen.
Hasilnya, PDIP masih menjadi parpol tertinggi dengan elektabilitas 24 persen. Namun secara mengejutkan, Demokrat melejit ke urutan kedua di angka 11,2 persen. Parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mengalahkan dominasi Gerindra dan Golkar di urutan dua dan tiga.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kapan FAPTI menerima hasil surveinya? “Hasil survei ini kami terima di awal Desember,” ujar Eko Nugroho, Sekretaris Jenderal FAPTI di Jakarta, Rabu (27/12).
-
Bagaimana cara FAPTI mendapatkan data survei? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang melakukan survei LSI? Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta dukungan apabila Pilpres 2024 berlanjut ke putaran kedua. Dengan posisi pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipastikan melaju ke putaran kedua.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Kapan survei LSI Denny JA dilakukan? Sebagai informasi, survei LSI Denny JA ini dilakukan mulai 26 Januari hingga 6 Februari 2024.
"Sementara Partai Gerindra berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 9 persen. Disusul dengan Partai Golkar dengan elektabilitas 7,4 persen," kata Direktur LP3ES Fajar Nursahid dalam pemaparan hasil survei terbaru lemabaganya.
LP3ES tak cuma memotret elektabilitas dari partai politik, survei ini juga menanyakan kepada responden tentang calon presiden paling disukai. Hasilnya, Ketum Gerindra Prabowo Subianto masih teratas dengan 16,4 persen.
Disusul oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dengan 12,8%, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 9,6%. Kemudian ada AHY dengan 8,8%.
"AHY satu-satunya tokoh non pejabat publik yang masuk dalam lima besar tokoh nasional dengan elektabilitas tertinggi," jelas Fajar.
survei LP3ES©2021 Merdeka.com/istimewa
Di bawah AHY adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,5% serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, yang juga Waketum Gerindra, dengan 6,2%.
Dari hasil survei, tingkat popularitas ketum partai tertinggi didominasi oleh Prabowo dengan 27,6 persen. Diikuti oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 23,3 persen. Di posisi ketiga, ada AHY dengan 21,5 persen, diikuti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 6,8 persen, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 6,1 persen.
Survei ini juga mengungkapkan alasan responden memilih parpol tertentu. Yakni didorong oleh kebiasaan memilih partai tersebut 19,8%, visi-misi dan program partai 9,2%, peduli pada rakyat kecil 8,3%.
Sedangkan untuk alasan memilih tokoh sebagai calon Presiden, survei mengungkapkan faktor berani berada pada urutan pertama 9,7%, diikuti oleh pengalaman 9,3%, merakyat 7,9%, cerdas dan memberi solusi 7,5% serta berwibawa 6,1%.
Saat ditanya karakteristik politisi yang dianggap merakyat di mata pemilih, yang paling dominan adalah membela hak-hak rakyat di parlemen 34,9%, sering melakukan dialog dengan masyarakat 26,6% dan sering berkumpul bersama masyarakat 21,7%.
Survei Indikator
Sementara itu, Indikator Politik Indonesia juga merilis hasil survei elektabilitas partai politik. Hasilnya, seperti LP3ES, elektabilitas PDI Perjuangan masih teratas.
Pada survei April 2021, PDIP mengantongi elektabilitas sebesar 25,3 persen. Terjadi tren kenaikan dari sebesar 20,9 persen pada Maret 2021.
"PDIP biarpun 25,3 persen ada kenaikan dari bulan Maret. Tetapi masih stagnan dibanding tahun lalu," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei secara daring, Selasa (4/5).
Posisi kedua ditempat Partai Gerindra dengan elektabilitas sebesar 13,1 persen. Gerindra mengalami penurunan dibanding sebelumnya sebesar 17 persen pada Maret 2021.
Burhanuddin mengatakan, tren turunnya elektabilitas Gerindra beriringan dengan penurunan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Gerindra agak menurun karena kebetulan elektabilitas pak Prabowo juga menurun sebagai capres," kata Burhanuddin.
Berikutnya ada Partai Golkar yang bertengger di posisi ketiga dengan elektabilitas 9,2 persen. Burhanuddin menyebut Partai Gerindra mengalami kenaikan dari 7,6 persen pada Maret 2021.
Begitu juga dengan Partai Demokrat yang berada di urutan selanjutnya dengan elektabilitas 8 persen. Demokrat naik cukup besar dari 5 persen pada Maret 2021.
Pada posisi berikutnya ada PKB dan PKS yang memiliki elektabilitas sama yaitu 7,2 persen. PKS cenderung stabil, sementara PKB mengalami kenaikan dari survei sebelumnya.
survei Indikator©2021 Merdeka.com/indikator
Berikutnya beberapa partai yang kini di Senayan, berada dalam ancaman karena elektabilitasnya tidak mendekati ambang batas 4 persen.
Partai itu adalah PPP dengan elektabilitas 2,4 persen, Nasdem dengan elektabilitas 2,3 persen, dan PAN dengan elektabilitas 1,5 persen.
Bila melihat tren elektabilitas, PPP mengalami kenaikan cukup tinggi dari 0,4 persen menjadi 2,4 persen. Nasdem mengalami sedikit penurunan. Serta PAN mengalami sedikit kenaikan dari 1,2 persen menjadi 1,5 persen.
Sisanya ada Perindo dengan elektabilitas 1,2 persen, PSI 0,4 persen, Hanura 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PBB 0,2 persen, Gelora 0,2 persen, PKPI 0,1 persen, Berkarya 0,1 persen, dan lainnya 0,1 persen.
Sementara itu, responden yang belum punya pilihan partai politik cukup tinggi yaitu sebesar 21,1 persen.
Indikator Politik Indonesia menggelar survei dengan wawancara kontak telepon terhadap responden. Survei digelar pada 13-17 April 2012.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka langsung yang pernah digelar Indikator pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020. Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Demokrat Sebut Kenaikan Elektabilitas Berkat Kerja Politik Nyata
Elektabilitas Melesat, PDIP Bilang Karena Kerja Panjang Bukan Trik Politik
Respons Santai Prabowo Masuk Urutan Teratas Survei Capres 2024
Survei Indikator: Elektabilitas PDIP-Golkar Naik, Gerindra Merosot
Survei: 20,8 Persen Masyarakat Indonesia Masih akan Lakukan Mudik Lebaran 2021