Survei sebut kinerja DPR paling tak memuaskan, Setya Novanto santai
"Apapun yang diberikan pada pimpinan DPR maupun anggota DPR, menjadi masukan," kata Setya Novanto.
Hasil survei Pol-Tracking Institute menyebut DPR RI sebagai lembaga yang kinerjanya paling mengecewakan. Hasil survei ini pun ditanggapi santai oleh Ketua DPR Setya Novanto.
"Apapun yang diberikan pada pimpinan DPR maupun anggota DPR, menjadi masukan bagi seluruh anggota DPR. Kami tetap beri apresiasi apapun masukannya," ujar Setya di Gedung DPR, Senayan, Rabu (20/5).
Kenyataannya, produktifitas DPR patut menjadi sorotan. Meskipun sudah 5 kali reses yang dijalani oleh DPR, sampai saat ini baru 2 RUU yang berada dalam pembahasan mereka, dari total 37 RUU yang ditargetkan untuk selesai pada tahun 2015 ini.
Menaggapi hal ini, Setya mengatakan pihaknya sudah melakukan percepatan, guna mengejar ketertinggalan pembahasan 35 RUU lainnya. Namun, Setya mengaku dibutuhkan juga koordinasi dengan Pemerintah, guna menyelesaikan semua target pembahasan yang harus diselesaikan oleh DPR sepanjang tahun 2015 ini.
"Sampai saat ini, komisi dan AKD sedang bekerja keras dan tanpa lelah menyelesaikan program-program legislasinya. DPR sudah buat terobosan dengan menambah hari legislasi seminggu dua kali, untuk mempercepat legislasi," ujar Setya Novanto.
"Kemarin saya sudah sampaikan ke presiden, dan saya mengimbau agar pemerintah juga harus aktif," pungkasnya.
Diketahui, lembaga survei Pol-Tracking Institute, menyelenggarakan survei nasional sejak 23-31 Maret 2015, dengan melibatkan 1.200 responden yang berasal dari seluruh Indonesia. Margin of error dari survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam pemaparan hasil survei tersebut, Pol-Tracking menunjukkan peringkat tertinggi kepuasan kinerja institusi demokrasi, berada pada lembaga KPK. Sedangkan, peringkat paling atas bagi lembaga yang kinerjanya tidak memuaskan adalah DPR, Partai Politik, dan Polri.