Survei: Sembako Naik Alasan Tertinggi Masyarakat Tidak Puas Kinerja Jokowi
Alasan kedua tertinggi adalah bantuan kepada masyarakat yang tidak merata (15,4 persen). Menurut Burhanuddin, pemerintah perlu memberikan catatan terhadap poin ini.
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo paling tinggi disebabkan karena harga barang pokok naik.
Sebanyak 30,2 persen responden yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi. Sebagian besar alasannya karena harga barang pokok naik, yaitu 44,1 persen.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Berapa gaji pokok Presiden Indonesia saat ini? Hingga tahun 2023, gaji pokok yang diterima Presiden masih berada di jumlah Rp30.240.000 per bulan.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Hampir 1/3 masyarakat tidak puas itu pusat atau sumber ketidakpuasan mereka terutama karena faktor harga barang pokok yang meningkat," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei secara daring, Senin (11/7).
Alasan kedua tertinggi adalah bantuan kepada masyarakat yang tidak merata (15,4 persen). Menurut Burhanuddin, pemerintah perlu memberikan catatan terhadap poin ini.
"Jadi kalau ada BLT tetapi BLT tidak disampaikan ada banyak kebocoran ada banyak yang tidak berhak tapi dapat bantuan itu jadi sumber ketidakpuasan juga jadi hati-hati. Pemerintah apalagi ke depan misalnya ada wacana pemberian bansos tetapi sampai diterima oleh mereka yang tidak berhak itu memicu ketidakpuasan buat masyarakat yang tidak menerimanya apalagi mereka merasa berhak menerima bansos," jelas Burhanuddin.
Alasan berikutnya yang membuat masyarakat tidak puas adalah lapangan kerja dan pengangguran 6,7 persen, kemiskinan tidak berkurang 4,9 persen, dan gagal menanggulangi pandemi 3,9 persen.
Sedangkan, yang membuat kepuasan terhadap kinerja Jokowi membaik adalah memberikan bantuan kepada masyarakat sebesar 38,1 persen. Kedua adalah pembangunan infrastruktur sebesar 20 persen. Kemudian kinerja bagus 9,8 persen, merakyat 6,8 persen, dan orangnya baik 4,8 persen.
Sementara total responden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi 57,8 persen menyatakan cukup puas, 9,7 persen puas.
Survei Indikator Politik digelar pada 16-24 Juni 2022. Jumlah sampel dipilih sebanyak 1.200 responden dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Indikator Catat Tren Polhukam RI Terjaga: Kekhawatiran Seperti Sri Lanka Dibuat-buat
Analisa Peluang Menang Jika Puan Dijodohkan dengan Anies di Pilpres 2024
Survei Indikator: Masyarakat Yakin Kejaksaan Agung Tuntaskan Kasus Korupsi Migor
Survei Indikator: Parpol dan DPR Konsisten Paling Bawah Tingkat Kepercayaan Publik
Indikator Politik: Lima Kali Berturut-turut Turun, Survei Kinerja Jokowi Kini Rebound