Tak tahu soal pendemo bayaran, Ahok klaim selalu diterima warga
Dari pengalamannya selama menjabat Gubernur DKI dan sebagai calon gubernur, dia selalu mendapatkan sambutan dari warga setempat saat blusukan. Tidak ada penolakan sama sekali. Warga cenderung menerima dengan baik.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berulang kali mendapat penolakan ketika melakukan kampanye untuk menyapa warga DKI. Tim pemenangannya menuding aksi demo dan penolakan terhadap Ahok dan Djarot dilakukan dengan terorganisir dan terstruktur.
Ahok tidak ingin menduga-duga terkait asal usul massa aksi yang menentang kehadirannya ketika blusukan. Sambil bergurau dia berharap pendemo yang menolak kehadirannya tidak ditangkap polisi.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
"Nanti kita bisa buktikan, kan tim sudah melapor ke polisi, bawaslu. Yang itu-itu juga kalau ditangkap-tangkapi hilang nanti, hari ini juga keliatannya dia bilang tadi ada ancaman, ya terserah kalau dia berani nyerang ke sini lihat saja," ujar Ahok di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
Dari pengalamannya selama menjabat Gubernur DKI dan sebagai calon gubernur, dia selalu mendapatkan sambutan dari warga setempat saat blusukan. Tidak ada penolakan sama sekali. Warga cenderung menerima dengan baik.
"Saya enggak tahu, tanya timses saja, tapi saya temukan beberapa kali ke lapangan baik kampanye maupun enggak, kan saya enggak pakai kotak-kotak juga orang tahu saya Ahok, saya mau turun ke pasar, ke mana juga enggak ada penolakan kok. Aku sengaja datangin semua, enggak ada penolakan sama sekali," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menceritakan pengalamannya ketika dijamu salah satu warga saat blusukan ke kawasan Jalan Arabika, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dia disuguhi minuman hasil produksi warga.
"Malah tadi satu rumah ada yang kasih saya minum lagi, keluarin air dari kulkas ambil gelas, ini air produksi kami sendiri pak katanya, air isi ulang, ya udah gue minum segar juga," ungkapnya.
Ahok mengaku akan menunggu proses penegakan hukum terhadap pelanggaran yang merugikan dirinya itu. Sebab dia memiliki keyakinan jika aksi tersebut ditangani dengan serius maka dengan sendirinya akan hilang.
Sebelumnya, kabar ini juga sudah sampai ke telinga Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Mega melihat ada dua kemungkinan masyarakat yang menolak kampanye calon petahana ini.
"Kalau ada mereka yang menolak ada dua hal kemungkinan, pertama mereka dibayar. Kedua, mereka tidak tahu aturan," ujar Megawati usai memimpin rapat internal PDIP di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino mengaku sudah melaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta. "Kami meminta komitmen Bawaslu agar hal-hal ini dapat disikapi secara tegas, secara cepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wibi di Rumah Pemenangan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/11).
Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta ini menduga ada pihak mengorganisir penolakan Ahok-Djarot. Tujuannya, untuk menjegal pemenangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
"Ini ada yang mengorganisir, ini terjadi secara sistematis, ini terjadi secara terstruktur struktur, ini membuat kami meyakini. Apalagi hal (penolakan) ini tidak terjadi satu dua kali. Tapi terus menerus," tegasnya.
Dugaan itu, katanya, muncul karena pihak yang melakukan penolakan adalah orang-orang yang sama. "Bahwasanya orang yang datang ataupun mengadang, ingin merampas hak dari pada kami berkampanye adalah orang yang itu-itu saja," terangnya.
(mdk/noe)