Tiga Srikandi Berebut Rekomendasi Pilkada Solo
Tiga wanita saling berlomba mencari dukungan untuk ikut bertarung pada Pilkada Kota Solo.
Tiga wanita saling berlomba mencari dukungan untuk ikut bertarung pada Pilkada Kota Solo. Mereka berupaya mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo.
- Mundur Pencalonan Pilkada Solo, Gusti Bhre Fokus Menangkan Respati Achmad-Astrid Widayani
- Putri Akbar Tandjung Mundur dari Pencalonan Pilkada Solo, Ajak Simpatisan Menangkan Pasangan Diusung KIM Plus
- Masa Tenang, Gibran Kembali Bekerja sebagai Wali Kota Solo
- Sering Ditinggal Gibran Kampanye, Begini Kondisi Pemkot Solo
Tiga Srikandi Berebut Rekomendasi Pilkada Solo
Ketiga srikandi yang berminat jadi calon Wali Kota Solo yakni pegiat sosial Diah Warih Anjani, Ketua DPD Golkar Solo yang juga putri politisi senior Akbar Tandjung, Sekar Tanjung, dan dosen Universitas Surakarta Astrid Widayani.
Ketiganya sama-sama telah mendaftarkan diri atau meminta dukungan melalui partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), di antaranya Partai Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sementara Partai Golkar dan PAN juga mereka harapkan memberikan dukungan yang sama.
Selain menggalang dukungan partai hingga ke pimpinan pusat, mereka juga rajin melakukan blusukan ke masyarakat.
Diah Warih, misalnya, telah melakukan komunikasi hingga ke DPP Partai Gerindra, PSI dan PKB. Ketua Relawan G-Nesia Prabowo-Gibran ini optimistis akan memperoleh rekomendasi dari pusat.
Ditemui di salah satu rumah makan di Mojosongo, Jebres, Rabu (3/7), perempuan yang akrab disapa Diwa itu mengaku tak takut kalah popular.
Dia rutin bertemu masyarakat untuk menyerap aspirasi dan bertukar ide-gagasan dalam membangun Solo di masa depan.
"Kalau yang lain turun ke masyarakat dan jangan salah saya juga punya basis-basis masyarakat dan komunitas yang siap mendukung saya," ungkapnya.
Perempuan yang mengusung slogan Solone Ayu-Solo Kota Ibu ini rutin berkomunikasi dengan kelompok-kelompok perempuan mulai dari yang bergelut di bidang sosial-kemanusiaan hingga UMKM.
Selain itu dirinya juga menggandeng sejumlah komunitas dari berbagai latar belakang untuk menguatkan posisinya sebagai bacawali yang mumpuni di Pilkada Solo.
"Tidak hanya turun ke masyarakat, komunikasi-komunikasi politik dengan pengurus partai yang ada di daerah sampai tingkat pusat juga terus kita lakukan," ujar Diwa.
Saat ditanyakan adanya sejumlah partai yang sudah menunjukkan minatnya untuk mengusung bakal calon yang namanya sudah muncul ke permukaan dalam beberapa waktu terakhir, Diwa mengaku siap untuk bersaing dan merebut hati masyarakat.
"Sebelum ada janur kuning melengkung, siapa yang akan diusung, saya tidak takut. Saya akan terus menjalin kedekatan dengan masyarakat dan partai politik," tandasnya.
Diwa mengaku, sejauh ini mendapatkan respons positif dari pengurus partai di tingkat pusat. Dia berjanji untuk tidak menyerah selama belum ada statemen resmi dari pusat.
Diketahui, dari sejumlah nama bacawali yang ramai diperbincangkan di masyarakat, Sekar Tandjung resmi ditunjuk Partai Golkar untuk Pilkada Solo. Sementara PKS Solo juga sudah memunculkan nama Abdul Kadir Audah untuk dinegosiasikan dengan parpol lain.
Yang terbaru Gerindra Solo menunjukkan minat besarnya untuk meminang KGPAA Mangkoenagoro X.
"Sebelum janur kuning melengkung untuk sebuah kepastian, saya tidak akan menyerah," ungkap dia.