Timses Sebut Survei Internal Jokowi-Ma'ruf Unggul 54,5% dari Prabowo-Sandi
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menklaim pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf unggul secara nasional dari Prabowo-Sandi. Hasil itu berdasarkan survei internal.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menklaim pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf unggul secara nasional dari Prabowo-Sandi. Hasil itu berdasarkan survei internal.
"Di survei yang terakhir yang kami bahas tadi, itu kita sudah leading. Dari survei antara 54,5 sampai 59 persen," kata Hasto di posko pemenangan TKN, Jakarta Pusat, Sabtu (22/12).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang menganggap Jokowi layak jadi Wantimpres Prabowo-Gibran? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia menuturkan guna menjaga elektoral pasangan capres cawapres nomor urut 01 partai koalisi saling bertugas mengisi kekurangan satu sama lain, khususnya meraih suara di lumbung suara lawan.
Dia menuturkan setiap partai memiliki segmentasi pemilih masing-masing, termasuk Jokowi. Dia menyebut Jokowi unggul meraih suara dari kalangan millenial dan perempuan sementara PDIP sebagai partai tempat Jokowi bernaung lemah di dua segmen tersebut.
Untuk mensiasatinya, Hasto menuturkan PDIP konsentrasi terhadap pemilih kaum laki-laki.
"Pak Jokowi sangat kuat di pemilih milenial dari total sekitar 8,3 persen pendukung milenial secara nasional yang mendukung Pak Jokowi 7,1 persen yang mendukung PDIP masih kurang meskipun kami tertinggi di antara partai Koalisi Indonesia Kerja dan juga partai pendukung Pak Prabowo, tetapi justru dengan saling bekerja sama, itu saling memperkuat," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan dilihat berdasarkan kelas sosial masyarakat partai koalisi Jokowi-Ma'ruf memiliki segmen yang berbeda seperti Partai Golkar dianggap dominan meraih suara di kalangan PNS, atau NasDem di kalangan karyawan swasta.
Sementara meraih suara dari organisasi Islam, Hasto menyebut PPP dan PKB juga beperan penting.
"Jadi kalau kita lihat justru itu menunjukkan saling berkomplemen satu sama lain. Karena itulah tidak ada ketegangan di antara partai koalisi Indonesia Kerja karena kami bisa saling menutup satu sama lain sehingga tawaran kami untuk menghasilkan pemerintahan yang efektif, narasi pemerintahan yang efektif, itu akan tercipta," tandasnya.
(mdk/dan)