TKN Prabowo-Gibran Apresiasi Saran Bank Dunia tentang Program Makan Siang Gratis
Bank Dunia sebelumnya menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibra yang memerlukan perencanaan lebih matang.
Bank Dunia sebelumnya menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibra yang memerlukan perencanaan lebih matang.
- Bank Dunia Kritik Makan Siang Gratis, Menteri Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
- Terungkap, Ini Sumber Anggaran Digunakan Pemerintah untuk Uji Coba Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran
- Penjelasan TKN Prabowo-Gibran soal Isu Pangkas Subsidi BBM untuk Program Makan Gratis
- TKN Prabowo-Gibran: Program Makan Siang dan Susu Gratis Solusi Mengurangi Beban Keluarga Miskin
TKN Prabowo-Gibran Apresiasi Saran Bank Dunia tentang Program Makan Siang Gratis
Bank Dunia menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibran. Kepala Perwakilan Bank Dunia (World Bank) untuk Indonesia & Timor Leste, Satu Kahkonen menyebut jika program tersebut memerlukan perencanaan yang lebih matang lagi.
Kahkonen juga mengingatkan agar pemerintah Indonesia mewaspadai batas defisit anggaran fiskal dari APBN jika program tersebut dilaksanakan.
Menurutnya, jangan sampai defisit fiskal melebihi dari ketentuan Undang-Undang yang telah ditentukan yakni sebesar 3 persen dari produk Domestik Bruto (PDB).
Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto mengapresiasi saran Bank Dunia tentang program makan siang gratis pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran.
Diketahui, makan siang gratis merupakan program unggulan pasangan Prabowo-Gibran yang akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) tahun 2025.
Airlangga merespons kekhawatiran Bank Dunia terkait program makan siang gratis senilai Rp15.000 per anak.
Airlangga menilai, kekhawatiran Bank Dunia tersebut lantaran belum mengetahui secara detail program makan siang yang di usung pasangan Prabowo dan Gibran.
Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB) akibat pembiayaan untuk program makan siang gratis tersebut.
"Kan Bank Dunia belum tau programnya apa," kata Airlangga kepada awak media di Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (29/2).
Airlangga menekankan, pemerintah terus berupaya menjaga defisit APBN di bawah 3 persen pada 2025 mendatang. Pemerintah memproyeksikan defisit APBN berada di kisaran 2,4 sampai 2,8 persen pada tahun depan.
"Kita bicara mengenai defisit apbn di proyeksi 2025 kan antara 2,4 persen sampai 2,8 persen," tegas Airlangga.