Tom Lembong Usai Mencoblos: Ini Momen Kritis, Persimpangan Jalan Sangat Fundamental
Tom mengatakan pencoblosan hari ini adalah momentum krusial bagi masyarakat untuk menentukan nasib bangsa.
Lembong mengaku tidak ingin berandai-andai TPSnya akan dimenangkan pasangan Anies-Imin.
Tom Lembong Usai Mencoblos: Ini Momen Kritis, Persimpangan Jalan Sangat Fundamental
Wakil Ketua Timnas Amin Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong gunakan hak pilihhya di TPS 008 Kompleks Antam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dia mencoblos di TPS yang sama dengan Ketua Umum (Ketum) NasDem Surya Paloh.
- Sosok Tom Lembong di Mata Teman Dekat: Tak Percaya Melakukan Korupsi
- Tom Lembong: Kampanye 2024 Bukti Rakyat Siap dengan Pemilu Berbasis Fakta dan Data
- Cerita Tom Lembong Bak Kena Kutukan 2 Kali Jadi Penasihat Ekonomi Capres, Jokowi dan Anies
- Cerita Tom Lembong Disemprot Jokowi saat Rapat Kabinet: Peringkat Investasi Naik Malah Dimarahi sama Presiden
Kedatangan Lembong mengundang perhatian masyarakat. Masyarakat berebut foto dengan Tom Lembong.
Mulanya, Lembong tiba di lokasi TPS sekitar pukul 10.31 WIB sambil ditemani oleh istrinya Franciska Wihardja. Lembong pun langsung menuju meja registrasi dan menunggu dirinya dipanggil oleh panitia TPS.
Kemudian, dia menerima empat surat suara dan langsung menuju bilik suara dilanjutkan dengan memasukkan surat ke dalam kotak pemungutan suara.
Tom mengatakan pencoblosan hari ini adalah momentum krusial bagi masyarakat untuk menentukan nasib bangsa. Menurut dia, pemungutan suara ini menentukan Indonesia beberapa dekade ke depan.
"Ini penting banget bukan hanya untuk menentukan nasib bangsa 5 tahun ke depan, tapi bahkan 20 dan 30 tahun ke depan," kata dia usai mencoblos, Rabu (14/2).
"Karena ini momen kritis, saat-saat kritis, persimpangan jalan yang sangat fundamental," sambung dia.
merdeka.com
"Hari ini tidak ada yang boleh merasakan tekanan-tekanan ya supaya seperti saya bilang semuanya kita bisa sunyikan jiwa ya, turunkan suara ego, dengarkan suara hati kecil. Jadi kita harus sportif dan bijaksana jadi itulah etika dalam menjalankan demokrasi," pungkasnya