TPN Ganjar-Mahfud: Jika Ada Pihak yang Mengklaim Menang Itu adalah Kebohongan Publik
Dia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
TPN mengklaim mendapatkan banyak bukti kecurangan.
TPN Ganjar-Mahfud: Jika Ada Pihak yang Mengklaim Menang Itu adalah Kebohongan Publik
Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan banyak bukti untuk membuktikan jika adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kecurangan sudah banyak data yang diterima oleh TPN, baik dalam bentuk video dan laporan fisik, termasuk bukti-bukti yang menguatkan fakta-fakta perolehan suara melalui form C1 itu sudah masuk semua ke TPN," kata Benny kepada wartawan di Kawasan Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Oleh sebab itu, dia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim bahwa telah meraih kemenangan di Pemilu 2024. Sebab, hal itu merupakan kebohongan publik.
"Tidak ada pasangan calon presiden yang berhak mengklaim pemenang. Undang-Undang Pemilu kemudian PKPU mengatur siapa yang dinyatakan pemenang melalui proses perhitungan berjenjang dan akan ditetapkan pada 20 maret," papar dia.
"Itu pun masih memberi ruang secara konstitusional jika ada gugatan melalui Mahkamah Konstitusi. Jadi jika ada pihak yang mengklaim menang itu adalah kebohongan publik. Jadi kita jangan mau ditipu dengan cara-cara seperti itu," sambung Benny.
Dalam kesempatan yang sama, pakar telematika Roy Suryo juga telah mengindikasi adanya kecurangan-kecurangan dalam pelaksaan Pemilu serentak 2024.
"Karena sudah jelas ada script yang dimasukkan atau program kecil yang mencegat suara itu sebelum keluar dan itu mau itu datanya masuk ke paslon 01 ya sudah mentok saja di angka itu," jelas dia.
"Ada suara gede banget dari Jawa Tengah dan Bali misal untuk 03, tapi mentok juga angkanya, ibaratnya seperti bendungan, luber suaranya, lubernya ke mana? Ya ditebak sendiri lah. Jadi ini programnya seperti bendungan, namanya jason script ini," imbuh Roy.