Trimedya sebut isu pembersihan orang SBY cuma omong kosong
Trimedya meyakini isu tersebut sengaja digelontorkan oleh orang yang takut kehilangan jabatannya.
Politikus PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan pembersihan orang-orang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Langkah Jokowi mencopot Jenderal Sutarman adalah sesuatu yang biasa.
"Enggak juga kayak begitu. Setiap era kan pasti ada yang diganti," kata Trimedya di gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (20/1).
Lanjut dia, dalam masa pemerintahan yang baru tiga bulan tidak mungkin Jokowi melakukan politik bersih-bersih. Pergantian beberapa jabatan utama di Polri pun merupakan bentuk penyegaran kepemimpinan.
"Belum tentu, baru tiga bulan pemerintahan Jokowi langsung seperti itu. Beberapa Kapolda yang sudah satu tahun ya wajib dong di ganti, beberapa jabatan-jabatan utama di Polri ya wajib dong di ganti. Bukan karena orang SBY-nya, itu merupakan siklus," terang dia.
Lanjut dia, isu tersebut kemungkinan digelontorkan orang-orang yang takut jabatannya dicopot. Mereka dulu mendapatkan jabatan tersebut melalui lobi politik.
"Bahwa mereka jadi dulu karena lobi politik dan khawatir tergeser. Bisa saja isu itu ditebarkan orang yang takut hilang (jabatannya) karena dulu pakai politik," pungkas dia.
Baca juga:
PDIP desak Jokowi tetap lantik Budi Gunawan sebagai Kapolri
Demi kepastian hukum, politikus PKS dukung praperadilan Budi Gunawan
KPK blokir rekening bank Komjen Budi Gunawan
Polisi bawahan tak mau bela Kapolri jika ditangkap KPK
Badrodin minta jenderal Polri yang dipanggil KPK persiapkan diri
Bahas kisruh internal, Badrodin Haiti rapat bersama mantan Kapolri
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Mengapa Prabowo dikatakan dapat menjembatani hubungan Jokowi dengan PDIP? Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto akan menjadi jembatan untuk mengembalikan lagi hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.