Usulan PKS Dukung Raffi Ahmad Capres Dinilai Hanya Candaan Politik
Menurut pengamat politik, karakter PKS untuk mengusung capres atau cawapres kader internal.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai selebriti Raffi Ahmad layak menjadi calon presiden (capres) 2024. Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, usulan PKS itu hanya candaan saja untuk menjangkau kalangan milenial.
"Itu candaan politik dari PKS saja, agar mendapatkan pemberitaan di kalangan anak-anak muda. Itu strategi PKS untuk bisa menjangkau kalangan milenial. Itu tak serius," kata Ujang lewat pesan tertulis, Minggu (29/5).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Siapa yang menjadi ketua Partai PSI? Sementara itu, Erina Gudono tampak mendampingi Kaesang Pangarep sebagai ketua Partai PSI.
Menurutnya, karakter PKS mengusung capres atau cawapres kader internal. Jika di internal tak ada menjual, maka PKS baru mendukung dari figur eksternal.
"Nah figur eksternal pun bukan artis lah. Rafi Ahmad itu jadi komoditas politik. Ketika ramai-ramai bicara soal Pilkada DKI, Rafi Ahmad juga disebut-sebut didukung maju cawagub, lalu hingga kini pemberitaan itu hilang dan itu hiburan politik saja," tuturnya.
"Saat ini juga masih sama, ketika bicara soal pencapresan, RA juga disebut. Ya hiburan di tengah tahun politik saja," jelas Ujang.
Dia menilai, terkadang politik hanya bermain isu. Soal mendongkrak suara lewat artis juga belum tentu berhasil. Sebab, banyak artis ketika masuk politik justru terjebak dengan permainan politik sehingga tak dapat dukungan rakyat.
"Anak muda memang ingin figur muda. Tapi tentu ingin figur muda yang berprestasi, berintergritas, capabel, dll. Bukan hanya publik figur yang terkenal. Bisa saja itu aspirasi anak muda. Tapi mendorong-dorong RA juga bukan lah solusi," ucapnya.
"Karena pemimpin itu bukan hanya dilihat dari keterkenalannya di mata anak muda, tetapi juga kemampuan manajerial dan leadership nya harus hebat," tambah dia.
Ujang berpendapat, partai politik suka menjual nama artis agar berdampak positif pada pemberitaan parpolnya itu. Menurutnya, anak muda yang paham politik mungkin preferensinya bisa ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Namun anak milenial yang a-politis bisa saja lebih condong ke RA. Kalau giring sudah tak laku. Itu strategi dewa mabuk PKS saja, agar mendapatkan efek pemberitaan dari keterkenalan RA," tutup Ujang.
Sebelumnya, Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah mengungkapkan sosok yang sebenarnya pantas diusung oleh partainya untuk maju menjadi capres 2024. Sosok artis seperti Raffi Ahmad dinilai layak menjadi pemimpin Indonesia.
"Sebagai Ketua DPP PKS yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kepala-kepala daerah PKS, malam ini di Jakarta dalam rangka Milad PKS yang ke-20 kami kepala-kepala daerah dari PKS ngumpul-ngumpul bahas Pilpres," tutur Zulkieflimansyah dalam akun Instagramnya seperti dikutip, Sabtu (28/5).
Menurut Zulkiefli, bangsa Indonesia membutuhkan gaya berpikir baru yang dapat terus menjawab segala tantangan zaman yang semakin berkembang.
"Negeri ini butuh cara berpikir baru. Karena tantangan ke depan benar-benar baru dan menantang. Ternyata dari ngomong-ngomong informal dengan kepala-kepala daerah PKS ini kalau ditanya siapa yang pantas dicalonkan PKS di Pilpres 2024 yang muncul bukanlah Anies Baswedan, Ganjar dan Prabowo tapi sosok muda seperti Raffi Ahmad," jelas dia.
Tidak banyak penjelasan yang dipaparkan Zulkieflimansyah terkait tulisan dalam akun sosial media pribadinya itu. Dia hanya menutup dengan kalimat takjub.
"Menarik ini...," tulis Zulkiefli.
(mdk/rnd)