Usut Tuntas Dugaan Pembagian Bansos Ditunggangi Kepentingan Politik
Momentum pembagian bantuan sosial memang rawan dimanfaatkan kepentingan politik. Apalagi bagi pejabat yang masih memiliki kans untuk kembali menjabat di struktural pemerintahan.
Pembagian bantuan sosial kepada warga terdampak wabah Corona atau Covid-19, justru dimanfaatkan sebagian pihak untuk kepentingan politik. Umumnya, foto wajah diri ikut tampil di paket bantuan sosial.
Salah satunya Bupati Klaten Sri Mulyani yang mendapat sorotan karena masalah itu. Bantuan Hand Sanitizer dari Kementerian Sosial justru ditempel foto wajahnya. Belum lagi beredarnya video pembagian sembako dengan mencatut slogan Menteri BUMN Erick Thohir for President 2024.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana tarian Dana Syarah berasal? Dana Syarah merupakan tarian yang aslinya berasal dari Timur Tengah.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kejadian dugaan adanya penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) corona virus (Covid-19) untuk kepentingan politik harus diusut tuntas. Hal itu disampaikan, Direktur Populi Centre, Usep S. Ahyar.
"Ini pemerintah tidak boleh diabaikan begitu, tapi harus diberikan sanksi tegas supaya tidak terulang lagi. Bisa lewat Ombudsman dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) harus diusut tuntas," ujar Usep saat diwawancarai merdeka.com, Rabu (28/4).
Momentum pembagian bantuan sosial memang rawan dimanfaatkan kepentingan politik. Apalagi bagi pejabat yang masih memiliki kans untuk kembali menjabat di struktural pemerintahan. Dia khawatir, ada permainan anggaran juga di dalamnya.
"Mungkin patut diduga kembali, menjelang Pilkada ini memang rawan semacam politik birokrasi. Itu yang kemudian harus dilihat seperti lambungan anggaran, walaupun untuk saat ini memang Pilkada belum dimulai, akibat corona," tambah Usep.
Diakuinya, pemanfaatan bansos memang masih menjadi senjata ampuh bagi para politisi untuk menarik simpati masyarakat. Padahal mayoritas masyarakat sebenarnya tidak peduli dari mana asal bantuan tersebut.
"Saya pernah punya riset, jadi program bantuan ke masyarakat itu sebenarnya. Mereka tidak mementingkan dari mana bantuan dikirimkan yang penting dapet. Seperti kasus ini (Bupati Klaten) entah apa niatnya, tapi malah jadi bumerangkan," kata dia.
Pembelaan Diri
Bupati Klaten Sri Mulyani mengklarifikasi viralnya bansos botol hand sanitizer bantuan Kemensos yang ditempeli stiker bergambar foto dirinya.
"Ada kekeliruan di lapangan. Ada kesalahan dipenempelan atau saat pembagian," kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (27/4)
Mulyani mengatakan, Pemkab Klaten baru menerima bantuan hand sanitizer dari Kemensos sebanyak 1.000-an botol.
"Pengadaan mungkin ada puluhan ribu, bukan kami yang melakukan pengadaan. Mungkin di lapangan ditempeli semua. Kejadiannya seperti itu. Karena dari Kemensos terbatas sekali. Justru yang banyak dari kami," kata Mulyani.
Melalui akun twitter-nya, Mulyani, menyampaikan permintaan maaf. "Kpd seluruh netizen, saya sampaikan terimakasih atas saran, kritik, dan masukannya berkaitan dgn bantuan handsanitizer kpd masyarakat, saya sampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang terjadi teknis di lapangan,” tulis akun @YaniSunarno.
Mulyani juga menuliskan tidak ada maksud menunggangi atau mengambil keuntungan pribadi dari hand sanitizer berstiker Bupati Klaten.
"Tidak ada maksud menumpangi atau mengambil keuntungan pribadi, karena selain mendapat bantuan dr kemensos, saya jg membuat bantuan handsanitizer sendiri yg memang ada stiker dr saya," kicau @YaniSunarno.
Menteri BUMN Erick Thohir juga mengklarifikasi beredarnya video pembagian bansos yang mencatut namanya dan dikaitkan kepentingan politik. Dia membantah sekaligus menuding ada pihak yang mencoba menyerang karakternya dengan cara tidak baik.
"Ini pembusukan. Kalau ada yang bisa menunjukkan di mana poskonya, sangat membantu saya," kata Erick kepada wartawan, Selasa (28/4).
Erick Thohir juga sempat diisukan punya akun tim medsos for presiden 2024. Namun hal itu segera dibantah. Setidaknya ada dua akun yang sampai mendapat perhatiannya yaitu Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President.
"Melalui pesan ini, saya ingin sampaikan bahwa saya tidak pernah membuat akun sosial media baik di FB, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President," ujar Erick.
(mdk/noe)