Yasonna Lapor Dicopot Jokowi dari Menkum HAM, Begini Respons Megawati
Yasonna mengatakan, Megawati sebagai mantan presiden paham betul pergantian reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden.
Politikus PDI Perjuangan, Yasonna Hamonangan Laoly mengaku telah melaporkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebelum pengumuman resminya dicopot sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM). Menurut Yasonna, Megawati kala itu meresponsnya dengan santai.
"Saya kan menyampaikan beberapa waktu lalu, saya sampaikan, 'bu beredar kabar ini'. 'Ya sudah enggak apa-apa kan lazim, sesuatu yang lazim kan'," ujar Yasonna menirukan ucapan Megawati usai menghadiri Upacara Hari Pengayoman di kantor Kemenkum HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Yasonna mengatakan, Megawati sebagai mantan presiden paham betul pergantian reshuffle kabinet merupakan kewenangan presiden. Oleh karena itu, Yasonna meminta masyarakat tak berspekulasi mengenai penggantian sejumlah menteri termasuk dirinya.
"Beliau itu pernah presiden, pernah tahu bagaimana hak prerogatif seorang presiden dalam siapa yang membantunya enggak usah dispeskulasi lah," ujar Yasonna.
Lebih lanjut, Yasonna mengarisbawahi jabatan merupakan amanah. Karenanya, kala mendengar isu reshuffle dirinya menyatakan telah siap. Bahkan, menyampaikan ke ajudan, dan beberapa stafnya untuk berkemas.
"Do ready, siap siap, barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas, iya kan. Kalau dulu periode pertama satupun barang saya enggak saya pindahkan, kalau ini kan siap siap," ucap dia.
Yasonna Sudah Ingin Mundur sebagai Menteri Sejak September
Yasonna mengatakan, sebenarnya sudah lama merencanakan untuk mengajukan diri mundur sebagai menteri pada pertengahan September. Hal itu setelah terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
"Karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat, dokumen, yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Jadi target saya ya sekitar tanggal 20 an, jadi 1 bulan sejak sekarang itu udah mengajukan surat pengunduran diri," tandas Yasonna.