Yasonna Usai Dicopot Jokowi dari Menkum HAM: Jabatan Amanah, Tidak ada yang abadi
Yasonna mengaku sempat bertemu empat mata dengan Jokowi sebelum dicopot sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Menkum HAM Yasonna Hamongan Laoly mengungkapkan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Oleh sebab itu, Yasonna mengaku menanggapi santai ketika ditanya wartawan mengenai namanya menjadi salah satu dirombak dalam kabinet.
Yasonna mengatakan, dalam hidup tidak ada yang abadi termasuk jabatan. Terlebih jabatan di kabinet pemerintahan yang secara konstitusional sepenuhnya kewenangan presiden.
"Jabatan adalah amanah. Jadi di antara saudara ngotot pertahankan jabatan saudara belived or not tidak ada yang abadi," kata Yasonna saat menjadi inspektur di Upacara Hari Pengayoman di kantor Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (19/8).
Bertemu Jokowi Sebelum Didepak dari Menteri
Yasonna bercerita, sebelum didepak dari kabinet telah dipanggil Jokowi pada Minggu (18/8) petang kemarin. Kala itu, menurut Yasonna, Jokowi baru saja saja pulang dari Ibu Kota Nusantara (IKN) selepas mengikuti rangkaian upacara HUT RI ke-79.
"Kemarin Maghrib, seusai Salat Magrib, saya bertemu Presiden RI Joko Widodo. Beliau memanggil saya dan saya sampaikan, baru beliau pulang dari IKN," ujar Yasonna.
Dalam pertemuan dengan Jokowi itu, Yasonna mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama ini kepadanya yang ditunjuk sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Di sisi lain, Yasonna mengakui masih banyak kekurangan saat menjabat sebagai Menkum HAM. Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi.
"Tentu tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu hanyalah milikk Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap dia.
Pesan Khusus ke Anak Buah
Tidak lupa, Yasonna berpesan kepada anak buah yang penting adalah tunjukkan komitmen sebaik-baiknya dalam melayani masyarakat, melayani kementerian.
Dia mengatakan, berlian ditanam pun didalam lumpur akan tetap berlian maka prestasi, kerja keras, kemampuan harus terus ditunjukkan dan berlian itu nanti dilihat pemimin baru yang akan datang.
"Dari prestasi, dari capaian berlomba-lomba berprestasi. Berlomba memberikan sebagai abdi bangsa terbaik untuk Kemenkum HAM," ujar Yasonna.
Yasonna juga meminta acara pisah-sambutnya nanti tidak diwarnai kesedihan oleh jajarannya. Hal itu diungkap saat menjadi inspektur di Upacara Hari Pengayoman pada Senin (19/8).
"Saya harapkan besok serah-terima pisah sambut sama seperti saya dengan pak Amir Syamsuddin menerima pisah sambut enggak ada kesedihan tertawa saja karena itu harus disikapi hati yang riang," kata Yasonna.