Jiwa Besar Yassona Laoly Sisa Dua Bulan Dicopot Sebagai Menteri, Ungkap Percakapan Serius dengan Jokowi
Sebelum dicopot sebagai Menkumham, Yassona mengungkap bahwa dirinya telah dipanggil oleh Jokowi. Keduanya melakukan percakapan serius.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan reshuflle Kabinet Indonesia Maju. Salah satu yang terkena adalah Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly.
Yassona dicopot dari posisi Menkum HAM dan digantkan oleh Supratman Andi Agtas.
Sebelum dicopot dari posisinya, Yassona mengungkap telah dipanggil oleh Jokowi. Keduanya melakukan percakapan serius.
Pertemuan keduanya dilakukan pada Minggu (18/08/2024), atau sehari sebelum reshuffle dilakukan.
Lantas apa isi percakapan serius antara Yassona dan Jokowi tersebut? Berikut ulasan selengkapnya, Selasa (20/8).
Sempat Jadi Irup di Upacara Hari Pengayoman
Melansir dari unggahan akun Instagram pribadinya @yassona.laoly, Yasonna bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) dalam upacara pengayoman ke-79, pada Senin (19/8/2024).
Ia mengatakan upacara ini adalah hari terakhirnya menjabat sebagai menteri. Sebab posisinya digantikan oleh Supratman Andi Agtas.
“Mungkin suatu kebetulan, pada perayaan HUT Pengayoman Ke-79 tersebut adalah Hari Terakhir saya menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, dan saya mengakhirinya dengan bertindak sebagai IRUP merayakan HUT Pengayoman Ke-79, sebab pada hari dan pagi yang hampir bersamaan, Presiden melantik Menteri Hukum dan HAM pengganti saya, Bapak Dr. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H. Tidak terasa 10 Tahun kurang dari 2 bulan saya memimpin Kementerian Hukum dan HAM,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Yassona mengaku telah banyak pencapaian yang dicapai bersama, akan tetapi ia tidak memungkiri bahwa sebagai manusia biasa, ia juga belum bisa mewujudkan beberapa target untuk dicapai.
Ucapan Terima Kasih Mendalam
Yassona tak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh jajaran Kemenkumham. Ia juga meminta maaf atas segala kekurangannya selama memimpin dengan sepenuh hati.
Yassona menggelar acara pisah-sambut dengan Supratman pada Selasa (20/8) hari ini di Gedung Graha Pengayoman, Kemenkumham.
“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Kemenkumham, mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, atas dukungan dan kerjasamanya. Mohon maaf atas segala kekurangan. Jabatan adalah sebuah amanah, tidak ada yang abadi. Saya sudah tunaikan semampu saya, dengan sepenuh hati. I have done my best,” pungkas dia.
Dipanggil Jokowi Sehari Sebelum Jabatan Diganti
Sebelum pengumuman reshuffle kabinet, Yassona mengaku dirinya dipanggil oleh Jokowi pada Minggu petang (18/8). Saat itu, Jokowi baru saja pulang dari Ibu Kota Nusantara (IKN) usai mengikuti rangkaian upacara HUT ke-79 RI.
"Kemarin Magrib, seusai Sholat Magrib, saya bertemu Presiden RI Joko Widodo. Beliau memanggil saya dan saya sampaikan, baru beliau pulang dari IKN," ujar dia.
Dalam pertemuan itu, Yassona mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Jokowi selama ini.
"Saya sampaikan kepada beliau, Bapak Presiden terima kasih atas kepercayaan, kesempatan yang diberikan kepada saya untuk membantu Bapak sebagai Menteri Hukum dan HAM," ungkap Yasonna.
Ia juga mengakui bahwa masih banyak kekurangan selama menjabat sebagai Menkumham dan memohon permintaan maaf sedalam-dalamnya.
“Tentu tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Kuasa," ucap dia.