Ziarah ke Makam Gus Dur, Ganjar: Beliau Beri Semangat Jaga Pluralisme Dalam Politik
Ganjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Ganjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
- TAP MPR Terkait Gus Dur Dicabut, Cak Imin: Beliau Guru Bangsa
- MPR Undang Keluarga Soeharto dan Gus Dur, Selesaikan Masalah Warisan Politik
- Cerita Seorang Kiai Menghina Gus Dur Berjam-jam, Usai Balik Dikritik Tiba-Tiba Menangis
- Yenny Wahid: Ganjar Mewarisi Semangat Gus Dur Mengayomi Kaum Terpinggirkan
Ziarah ke Makam Gus Dur, Ganjar: Beliau Beri Semangat Jaga Pluralisme Dalam Politik
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo berziarah ke makam Presiden ke-4 KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, pada Jumat (12/1).
Ganjar mengaku sedih lantaran tak pernah memiliki momen bersama selama Gus Dur hidup.
"Enggak, saya nggak punya momen (sama Gus Dur), belum pernah salaman, pengen salaman nggak pernah bisa dapat," kata Ganjar di Makam Gus Dur, Tebuireng, Jombang, Jumat (12/1).
Namun, Ganjar mengaku selalu mengingat saat setiap menjelang tanggal 27 Juli, Gus Dur selalu berkunjung ke kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk berdiskusi.
"Beliau datang ke rumah Bu Mega di Kebagusan. Lalu Gus Dur minta mie instan dua, yang saat itu saya di dapur ngumpul sama Pak Taufik Kiemas, lalu Gus Dur dengan Bu Mega bertemu di ruang kaca depan itu di Kebagusan dan beliau berbincang ketawa ketiwi," ujar dia.
Lebih lanjut, Ganjar mengaku ada hal yang menjadi perhatiannya setiap berziarah ke Makam Gus Dur. Ia menyebutkan batu nisan Gus Dur terdapat berbagai bahasa.
Ganjar mengatakan dirinya selalu mengingat semangat perjuangan yang dikobarkan oleh sosok Gus Dur dalam menjaga pluralisme.
“Maka selalu kita ingat, semangat perjuangan beliau dalam menjaga pluralisme bhineka tunggal ika, itu selalu melekat,” kata Ganjar.
Lebih jauh, Ganjar ini mengatakan dirinya tidak pernah lupa akan salah satu pernyataan Gus Dur terkait kontestasi politik agar tetap menjaga kemanusiaan.
“Yang saya tidak pernah lupa dalam kontestasi politik, salah satu pernyataan Gus Dur yang menarik adalah ‘yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan’. Itu Gus Dur yang menyampaikan dan saya belajar betul memberikan semangat kepada kita untuk menjaga pluralisme yang ada,” pungkas Ganjar.