KPR masih jadi primadona masyarakat untuk miliki rumah
Sebanyak 77,82 persen responden masih memanfaatkan KPR sebagai fasilitas pembiayaan.
Bank Indonesia (BI) merilis survei harga properti residensial (SHPR) untuk triwulan I tahun 2016. Hasilnya, ada indikasi peningkatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer.
Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan I-2016 yang tumbuh sebesar 0,99 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan IV-2015 yang tercatat sebesar 0,73 persen.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Di mana letak Desa Promasan? Desa Promasan, Kabupaten Kendal, merupakan sebuah desa yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pemetik daun teh. Letak desa ini cukup terpencil.
-
Di mana saja kawasan perumahan elit di Jakarta yang disebutkan dalam konteks ini? Berikut 5 kawasan perumahan elit di Jakarta: 1. Pondok Indah 2. Kemang 3. Menteng 4. Pantai Indah Kapuk (PIK) 5. Kelapa Gading
-
Di mana letak Pura Agung Jati Pramana? Pura Agung Jati Pramana terletak di Jalan Bali nomor 4, Merbau Asih, Kota Cirebon, dan jadi salah satu lokasi religi yang unik.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
Peningkatan pertumbuhan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe kecil yakni 1,27 persen. "Untuk triwulan II-2016, hasil survei memperkirakan harga properti residensial akan tumbuh 0,36% (qtq), lebih rendah daripada pertumbuhan pada triwulan I-2016," seperti ditulis laman resmi BI.
Namun, meningkatnya pertumbuhan harga rumah tak diiringi dengan jumlah penjualan properti residensial yang justru melambat. Diketahui, pada triwulan I-2016 tumbuh sebesar 1,51 persen, lebih rendah dibandingkan 6,02 persen pada triwulan IV-2015 dan 26,62 persen pada periode yang sama tahun lalu.
"Secara triwulanan, perlambatan penjualan tersebut terjadi pada semua tipe rumah terutama rumah tipe kecil. Perkembangan ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR)," tulis laman itu.
Hasil survei juga menunjukkan, pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang. Sebagian besar pengembang menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya.
Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh pembiayaan perbankan (KPR). Sebanyak 77,82 persen responden masih memanfaatkan KPR sebagai fasilitas pembiayaan dalam pembelian properti residensial, khususnya pada rumah tipe kecil.
(mdk/hrs)