Keseimbangan ibadah ritual dan sosial dalam Islam
Islam itu bukan hanya ibadah ritual tetapi juga ibadah sosial, kedermawanan dan kasih sayang.
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Subhanallah, Islam itu bukan hanya sampul tetapi juga isi. Dua hal yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan, bukan hanya iman tetapi juga amal (QS 103: 1-3).
Bukan hanya ibadah ritual tetapi juga ibadah sosial, kedermawanan dan kasih sayang, kalau tidak dianggap dusta ibadah ritualnya (QS 107: 1-3).
Bukan hanya taat pada Allah tetapi juga pada Rasulullah (QS 4: 80), bukan hanya mengabdi pada Allah tetapi juga bakti pada orang tua (QS 17: 23-24), bukan hanya berzikir tetapi juga berjihad (QS 8: 45), bahkan kesufian dalam Islam itu adalah jihad fii sabiilillah.
Bukan hanya berjilbab tetapi juga berakhlak mulia (QS 4: 34), bukan hanya sibuk urusan dunia tetapi juga lebih sibuk urusan akhiratnya (QS 28: 77). Bahkan prestasi dunianya untuk kebahagiaan akhiratnya,
Bukan hanya berdakwah tetapi lebih dulu mengamalkannya dengan istiqomah, kalau tidak, dia benar-benar dalam kemurkaan Allah (QS 61: 3), bukan hanya asyik taat sendiri tetapi juga wajib mengajak keluarga untuk bertakwa (QS 66: 6).
Islam mengajarkan 'kaaffah', apa yang ada di hati, itu yang dipikirkan. Apa yang dipikirkan itu yang diucapkan. Apa yang diucapkan, itu yang diamalkan. Seperti huruf alif, lurus tegak, tidak ada intrik-intrik, tidak ada retorika, tidak ada sandiwara, tidak yang dibuat-buat, tidak ada pilah pilih sebagian diamalkan sebagian ditolak, semuanya diimani tanpa ragu-ragu dan diamalkan (QS 2: 1-5).
Semuanya benar-benar ikhlas istiqomah demi keridhoan Allah dan kemuliaan Islam. Ya Allah, betapa sangat inginnya mengajak diri ini dan kalian untuk mengamalkannya, sahabatku. Insya Allah. Aamiin.