Sunan Kalijaga, berdakwah gunakan budaya, cegah kekerasan
Sunan Kalijaga berhasil mengislamkan para Adipati dan sebagian besar masyarakat Jawa tanpa harus menggunakan kekerasan.
Nama Sunan Kalijaga begitu akrab dalam dunia Islam Nusantara. Tokoh ini merupakan sosok ulama yang sangat kreatif dalam melihat potensi masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk berdakwah menyiarkan Islam.
Sebelumnya, dia bernama Raden Said, seorang putra Adipati yang memilih menjadi perampok. Namun, dia tidak merampok untuk diri dan kelompoknya sendiri, melainkan dibagi-bagikan kepada kaum yang membutuhkan.
Tetapi, dia bertobat setelah bertemu dengan Sunan Bonang. Dia pun belajar Islam dengan menjadi murid Sunan Bonang, dan akhirnya menjadi pendakwah.
Cara Sunan Kalijaga dalam menyiarkan Islam terbilang kreatif. Ini karena Sunan Kalijaga selalu menggunakan simbol-simbol budaya Jawa sebagai media dakwah.
Langkah ini didasari atas pandangan, dakwah tidak akan menghasilkan apapun, bahkan dapat menghancurkan citra agama itu sendiri jika dilakukan dengan kekerasan. Dia juga berpendapat, masyarakat tidak akan mau memeluk Islam jika pendiriannya dan keyakinan atas kepercayaan sebelumnya secara frontal diserang.
Sunan Kalijaga kemudian menggunakan cara dakwah melalui media wayang, gamelan, tembang, dan segala hal yang berbau kebudayaan. Dia kemudian menyisipkan ajaran-ajaran Islam. Dengan sabar, dia menanamkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat.
Sunan Kalijaga yakin, suatu saat Islam akan dipeluk masyarakat jika mereka sudah paham. Kemudian, Sunan Kalijaga juga yakin kebiasaan buruk dalam masyarakat akan hilang jika Islam sudah dipahami.
Berbekal nilai budaya, Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di tanah Jawa. Dia berhasil menciptakan berbagai kreasi budaya seperti suluk atau tembang Lir Ilir, Gundhul-gundhul Pacul yang sarat akan nuansa Islam.
Akibatnya, banyak masyarakat baik dari kalangan biasa hingga ningrat yang mau memeluk Islam. Sunan Kalijaga berhasil mengajak mengajak sejumlah Adipati masuk Islam tanpa harus menggunakan kekerasan dan peperangan.