10 Jenis Obat yang Bisa Berbahaya Bahkan Mematikan Jika Dikonsumsi Anak dan Bayi
Obat dewasa sering kali memiliki dosis yang lebih tinggi daripada yang aman bagi anak-anak.
10 Jenis Obat yang Bisa Berbahaya Bahkan Mematikan Jika Dikonsumsi Anak dan Bayi
Pernahkah Anda sadari mengapa obat-obatan anak biasanya berbeda dari orang dewasa?
Beberapa obat-obatan memang ditujukan untuk anak dan memiliki manfaat yang disesuaikan dengan kondisi fisik anak. Lalu apa yang bisa dialami oleh anak ketika mengonsumsi obat yang ditujukan bagi orang dewasa?
Obat dewasa sering kali memiliki dosis yang lebih tinggi daripada yang aman bagi anak-anak. Anak-anak memiliki sistem pencernaan, metabolisme, dan fungsi hati yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga mereka mungkin tidak dapat memetabolisme obat dengan efisiensi yang sama seperti orang dewasa.Anak-anak yang sedang mengonsumsi obat tertentu untuk kondisi medis tertentu mungkin memiliki risiko interaksi obat yang lebih tinggi dengan obat dewasa. Interaksi ini dapat mempengaruhi efektivitas obat atau meningkatkan risiko efek samping yang merugikan.
Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi. Berikut ini beberapa contoh jenis obat yang dapat berbahaya jika dikonsumsi oleh anak atau balita:
Obat-obatan Opioid
Opioid adalah jenis obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat, seperti morfin, oksikodon, atau kodein. Pemberian opioid pada anak atau balita yang tidak terkontrol dapat menyebabkan depresi pernapasan yang parah atau bahkan berakibat fatal.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Apa saja obat sakit gigi anak yang alami yang bisa dicoba? Berikut ini merdeka.com menguraikan 8 obat sakit gigi anak yang alami dan efektif untuk memberikan bantuan yang lebih lembut dan aman.
-
Apa saja manfaat posyandu bagi kesehatan anak? Posyandu tidak hanya memantau tumbuh kembang anak, tetapi juga menyediakan imunisasi, meningkatkan status gizi, dan memberikan edukasi kesehatan bagi orang tua.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Kapan sebaiknya memberikan obat cacing pada anak kucing? Anda juga bisa memberikan obat cacing ini pada kitten atau anak kucing di usia 6, 8, 10, serta 12 minggu.
Obat Tidur atau Penenang
Obat-obatan dengan efek penenang atau yang digunakan untuk mengatasi masalah tidur seperti benzodiazepin (misalnya diazepam atau alprazolam) dapat sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh anak atau balita. Efek samping yang parah termasuk penekanan pernapasan dan depresi sistem saraf pusat.
Obat Antidepresan
Beberapa jenis antidepresan, terutama yang termasuk dalam kelas SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors), memiliki risiko peningkatan perilaku bunuh diri pada anak atau remaja. Penggunaan antidepresan pada anak atau balita harus selalu dilakukan di bawah pengawasan ketat dokter.
Obat Antihipertensi
Obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi pada orang dewasa, seperti beta blocker atau ACE inhibitor, tidak boleh diberikan kepada anak atau balita kecuali di bawah pengawasan dokter. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang parah dan berbahaya.
Obat Kemoterapi
Obat-obatan kemoterapi digunakan dalam pengobatan kanker dan harus diberikan oleh profesional medis yang terlatih secara khusus. Pemberian obat kemoterapi pada anak atau balita tanpa pengawasan yang tepat dapat memiliki efek samping serius dan berpotensi mematikan.
Obat-obatan Penekan Sistem Saraf Pusat
Termasuk di dalamnya adalah obat-obatan seperti barbiturat (misalnya fenobarbital) atau benzodiazepin (misalnya diazepam), yang digunakan untuk mengatasi kecemasan, kejang, atau gangguan tidur pada orang dewasa. Penggunaan yang tidak tepat pada anak atau balita dapat menyebabkan depresi pernapasan yang serius atau overdosis.
- Cara Menghitung Dosis Obat Berbagai Jenis yang Tepat, Pelajari dengan Seksama
- Ini yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengalami Kejang Demam
- Berani Banget, Anak SMA Terang-Terangan Mau Tikung Istri Cantik Bupati Mantan Pemain Sinetron
- Orang Mesir Kuno Anggap Bir "Minuman Para Dewa", Dijadikan Obat Sampai Alat Pembayaran
Obat Pencahar atau Laksatif
Penggunaan obat pencahar atau laksatif pada anak atau balita harus dihindari kecuali atas arahan langsung dokter, karena dapat menyebabkan gangguan elektrolit, dehidrasi, atau kerusakan usus.
Obat Steroid
Steroid seperti kortikosteroid digunakan untuk mengatasi peradangan atau kondisi autoimun pada orang dewasa. Penggunaan steroid pada anak atau balita harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, karena dapat menyebabkan efek samping serius seperti penekanan sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan terhambat, atau gangguan hormonal.
Obat Antiaritmia
Obat antiaritmia digunakan untuk mengatur irama jantung pada orang dewasa yang mengalami gangguan irama jantung yang tidak normal. Penggunaan obat ini pada anak atau balita harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan ketat dokter.
Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)
Beberapa contoh OAINS termasuk aspirin, ibuprofen, atau naproksen, yang umumnya digunakan untuk mengatasi peradangan, nyeri, atau demam. Pemberian aspirin pada anak atau balita dapat menyebabkan sindrom Reye, suatu kondisi yang jarang namun serius yang mempengaruhi hati dan otak.