Hendi Sindir Program Gus Yasin soal Kebudayaan saat jadi Wagub: Jangan Cuma Halusinasi, tapi Tak Dikerjakan
Hendi mempertanyakan apakah program-program itu sudah dijalankan di lima tahun kepemimpinan Yasin dahulu sebagai wakil gubernur.
Calon wakil gubernur Pilkada Jateng nomor urut satu, Hendrar Prihadi atau Hendi menyindir calon wakil gubernur nomor urut dua, Taj Yasin. Sindiran itu ketika keduanya diminta menjelaskan strategi keduanya agar kebudayaan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Hendi mengatakan, bersama Andika akan mengajak seniman dan budayawan untuk membuat event yang menjadi khas Jateng. Sebab menurutnya, sebuah kota tanpa kegiatan seni dan budaya adalah kota kosong.
"Kami ingin isi kota-kota Jateng kota penuh keberadaban dan pariwisata akan meningkat pesat karena ada tontonan, ada event yang penontonnya datang dari luar pulau, ada juga dari luar negeri, akhirnya ada pendapat untuk provinsi," kata Hendi dalam debat ketiga, Rabu (20/11).
Dia menyakini hal itu adalah peluang yang sama besar untuk bisa diwujudkan.
"Kita berdua akan gelorakan literasi budaya ini dengan baik," ujarnya.
Menanggapi penjelasan Hendi, Yasin menjelaskan saat ini ada pergeseran minat anak mudah terhadap budaya lokal. Dia kemudia membeberkan ragam program yang pernah dia jalankan ketika menjadi wakil gubernur periode 2019-2024.
Antara lain membuat perda. Kemudian memasukkan budaya lokal dalam kurikulum pendidikan, menghidupkan teman budaya yang melibatkan pemuda dan pelaku budaya untuk ikut serta mempromosikannya lewat berbagai event.
Mendengar penjelasan Yasin, Hendi kemudian menyindir apakah program-program itu sudah dijalankan di lima tahun kepemimpinannya sebagai wakil gubernur.
"Kalau dulu 5 tahun di Jateng dengan ide sangat brilian ini, kenapa indeks pembangunan dan kebudayaan Jateng rendah, cenderung turun mohon maaf 46,5 persen. Dalam bayangan saya ide-ide zaman Gus Yasin tidak terimplentasi dengan baik, Kami pasangan berdua ini berkomitmen supaya program kami benar-benar menyentuh kemanfaatan masyarakat Jateng," kata Hendi.
"Jangan sampe hanya berhalusinasi, tapi programnya tidak dikerjakan. Mohon maaf ya gus," ujar Hendi.