Taj Yasin Tuding Tendensius, Hendi: Waduh Pak Yai Saya Marah, Maaf!
Gus Yasin merasa Hendi selalu tendensius terhadap dirinya.
Debat pamungkas Pilkada Jateng 2024 pada Rabu (20/11) malam berlangsung cukup panas. Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen dan Hendrar Prihadi saling sindir dan menyerang.
Saat segmen tanya jawab, Hendi bertanya kepada Taj Yasin soal pendapatnya terkait larangan study tour maupun wisuda untuk siswa SMA dan SMK.
“Saya ini jalan-jalan kampanye ke-35 kota kabupaten, ada kemudian nemu problem pendidikan. Ternyata ada pelarangan study tour maupun wisuda untuk anak SMA SMK. Nah kalau menurut pandangan Gus Yasin gimana ke depan?” tanya Hendi.
Mendengar pertanyaan tersebut, Gus Yasin merasa Hendi selalu tendensius terhadap dirinya.
“Mas Hendi yang saya sayangi dari awal sampai sekarang Mas Hendi bertanya kok rasa-rasanya tendensius terus ya,” kata Taj Yasin.
Taj Yasin mengaku serbasalah untuk menjawab persoalan larangan study tour maupun wisuda untuk anak SMA dan SMK. Dia khawatir jawabannya tidak bisa diterima dengan baik oleh banyak pihak.
Dia kemudian menjelaskan, sebetulnya study tour tidak dilarang. Yang dilarang adalah pungutan-pungutan pada siswa yang tidak diperbolehkan undang-undang dan peraturan daerah.
“Karena memang sekolah negeri itu diatur sedemikian rupa karena sekolah negeri itu dibiayai oleh APBD. Kita tahu saya juga pengelola mas, pendidikan. Kami memiliki pendidikan,” jelas Taj Yasin.
Dia lalu mengingatkan Hendi untuk fokus mendengarkan penjelasannya.
“Maaf ya mas kalau saya ngomong tolong bisa didengarkan supaya jenengan juga ikut paham,” ujar Taj Yasin.
“Bahwa sekolah-sekolah swasta diperbolehkan kok mas melakukan study tour sehingga nanti regulasinya aja yang harus diatur. Bagaimana kesepakatan antara guru, antara murid, antara stakeholder yang ada di pendidikan,” sambung dia.
Hendi merespons santai jawaban Taj Yasin. Dia tak menyangka Taj Yasin marah mendengar pertanyaan soal larangan study tour maupun wisuda untuk anak SMA dan SMK.
“Waduh Pak Yai saya marah, mohon maaf. Saya nggak pernah tendensius ke panjenengan, saya hormat sama panjenengan. Tapi begini Gus, tinggal dijawab aja ke depan saya begini begitu,” ucap Hendi.
Hendi menegaskan, seharusnya study tour diperbolehkan asal tidak ada pihak yang merasa dipaksakan atau terjadi pungutan liar. Mantan Wali Kota Semarang ini kemudian bercerita pernah mendapatkan keluhan siswa tak kesulitan memiliki seragam sekolah karena harganya mahal.
Hendi berjanji jika menang Pilkada Jateng 2024, dia dan pasangannya Andika Perkasa akan menerapkan sekolah gratis. Bahkan, siswa tak perlu membeli seragam sekolah.
“Seragam pun akan kita gratiskan supaya masyarakat yang ada di provinsi Jawa Tengah ini bisa kemudian merasakan bagaimana konsep pendidikan dengan mudah gratis dan juga bermanfaat untuk masyarakat,” kata dia.