10 Kondisi yang Bisa Buat Kita Terbatuk-batuk Setelah Makan
Usai makan, kita kerap terbatuk-batuk. Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang akibat berbagai penyebab.
Usai makan, kita kerap terbatuk-batuk. Kondisi ini bisa terjadi pada seseorang akibat berbagai penyebab.
-
Kapan biasanya badan lelah setelah makan? Penelitian telah menunjukkan hubungan antara peningkatan kolesistokinin setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rasa mengantuk beberapa jam kemudian.
-
Apa saja pantangan setelah makan petai? Petai adalah jenis makanan yang kaya akan nutrisi, tetapi memiliki bau yang kuat dan dapat menyebabkan beberapa pantangan setelah dikonsumsi. Berikut beberapa pantangan umum setelah makan petai: 1. Bau Mulut: Salah satu pantangan utama setelah makan petai adalah bau mulut yang kuat. Bau ini disebabkan oleh senyawa-senyawa belerang yang terkandung dalam petai. Untuk mengatasi masalah ini, mengunyah daun mint atau menggosok gigi setelah makan dapat membantu mengurangi bau mulut yang tidak sedap. 2. Gas dan Perut Kembung: Petai juga dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan dan menyebabkan perut kembung pada beberapa orang. Mengonsumsi petai dalam jumlah yang terlalu banyak atau bagi orang yang memiliki sensitivitas tertentu terhadap makanan tertentu dapat memperburuk gejala ini. 3. Gangguan Lambung: Beberapa orang mungkin mengalami gangguan lambung setelah mengonsumsi petai, terutama jika mereka memiliki riwayat masalah pencernaan seperti tukak lambung atau asam lambung berlebih. Konsumsi petai dalam jumlah yang moderat dan memperhatikan reaksi tubuh Anda setelah mengonsumsinya dapat membantu menghindari masalah ini. 4. Interaksi Obat: Petai juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan bahwa konsumsi petai tidak akan menyebabkan interaksi yang tidak diinginkan. 5. Pantangan bagi Penderita Kencing Manis: Bagi penderita diabetes, konsumsi petai perlu dipertimbangkan dengan hati-hati karena kandungan gula alami di dalamnya. Meskipun memiliki indeks glikemik rendah, jumlah konsumsi harus diatur agar tidak mempengaruhi kadar gula darah secara signifikan.
-
Apa saja bahaya merokok setelah makan? Bahaya merokok setelah makan perlu diwaspadai para perokok. Sebenarnya tidak hanya setelah makan, merokok di waktu kapan pun berisiko buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, ada khusus setelah makan, ada beberapa bahaya merokok setelah makan, di antaranya: Meningkatkan Risiko Kanker Usus Salah satu bahaya merokok setelah makan adalah meningkatkan risiko kanker usus dan paru-paru. Pasalnya, radikal bebaas dalam kandungan asap rokok bisa dengan cepat mengaacaukan kerja usus. Para ahli menyebutkan bahwa merokok setelah makan dapat meningkatkan kemungkinan kanker usus dan paru-paru berlipat ganda. Meningkatkan Risiko Kelebihan Berat Badan Bahaya merokok setelah makan selanjutnya adalah memicu kelebihan berat badan. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan bahaya kelebihan berat badan atau obesitas.Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Eating Behaviors menjelaskan bahwa perokok cenderung tak bisa menahan keinginan untuk menyantap makanan tinggi lemak, termasuk makanan cepat saji. Memicu Risiko Maag Merokok setelah makan dapat memicu risiko penyakit maag.Ketika Anda mengidap berbagai kandungan berbahaya dari rokok, nikotin dalam tembakau dapat melemaskan katup antara kerongkongan dan lambung.Hal ini dapat membuat asam lambung dan cairan kembali ke kerongkongan hingga kemudian menyebabkan maag. Mencegah Penyerapan Nutrisi dalam Tubuh Bahaya merokok setelah makan berikutnya adalah mencegah penyerapan nutrisi dalam tubuh. Proses pencernaan langsung dimulai ketika Anda mulai makan dan mengunyah. Sementara itu, proses penyerapan nutrisi dimulai saat makanan tiba di usus kecil.Efek buruk kandungan rokok khususnya nikotin pada pencernaan adalah mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan tingkat nutrisi yang tepat. Ketika Anda merokok setelah makan, bahaya yang mungkin terjadi adalah berkurangnya nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.
-
Gimana caranya supaya gak lelah setelah makan? Untuk menghindari rasa lelah setelah makan, pastikan makanan Anda terdiri dari campuran karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan protein rendah lemak. Selain itu, konsumsi makanan rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan minim pengolahan. Hal ini akan membantu tubuh mendapatkan nutrisi tanpa harus bekerja terlalu keras.
-
Kapan dendeng batokok dimasak sampai empuk? Masukkan daging, air kelapa, garam, penyedap, dan merica. Masak selama satu jam hingga daging empuk.
-
Kenapa badan terasa lelah setelah makan? Melissa Prest, seorang ahli gizi, menjelaskan bahwa mencerna makanan memerlukan banyak energi. Ketika makanan masuk ke dalam tubuh, proses pencernaan dimulai. Tubuh bekerja seperti pabrik yang merinci makanan, memprosesnya, dan mengirimkannya ke berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Proses ini membutuhkan energi yang cukup, yang akhirnya bisa membuat kita merasa lelah.
10 Kondisi yang Bisa Buat Kita Terbatuk-batuk Setelah Makan
Kondisi setelah makan yang terjadi pada diri kita bisa beragam. Beberapa orang bisa mengalami sakit perut, pusing, atau bahkan batuk-batuk setelah makan karena sejumlah kondisi.
Munculnya masalah ini tentu penting untuk menjadi perhatian. Batuk setelah makan bisa menjadi gejala yang mengganggu dan sering kali menimbulkan kekhawatiran.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan batuk setelah makan, mulai dari masalah sederhana seperti makanan yang salah jalan hingga kondisi medis yang lebih serius. Dilansir dari Verywell Health, berikut adalah sepuluh kondisi yang dapat menyebabkan kita batuk setelah makan, serta cara mengatasinya.
Asma
Asma adalah kondisi ketika saluran udara menyempit akibat pemicu seperti alergen, toksin, olahraga, virus, atau cuaca dingin. Orang dengan asma mungkin mengalami batuk yang terus-menerus, termasuk setelah makan. Gejala lain yang menyertai asma meliputi mengi, sesak di dada, dan kesulitan bernapas.
Alergi Makanan
Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam makanan tertentu. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga parah.
Dalam kasus yang parah, dapat terjadi anafilaksis yang mengancam nyawa jika tidak segera ditangani. Gejala alergi makanan meliputi mata berair, postnasal drip, pembengkakan tenggorokan, dan tenggorokan yang gatal, yang semuanya dapat memicu batuk. Makanan yang paling sering menyebabkan alergi termasuk susu, telur, ikan, kerang, kacang pohon, kacang tanah, gandum, dan kedelai.
Refluks Asam Ringan
Refluks asam ringan adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada banyak orang. Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, bisa memicu refleks batuk. Asam lambung yang naik ini bisa mengiritasi tenggorokan, menyebabkan batuk, terutama setelah makan. Beberapa orang menemukan bahwa makanan tertentu memicu refluks asam.
Produksi Lendir Berlebih
Beberapa orang mengalami produksi lendir berlebihan setelah mengonsumsi produk susu seperti susu, yogurt, atau es krim. Meskipun bukti yang mendukung hal ini terbatas, ada baiknya mencoba menghindari produk susu atau beralih ke versi non-susu jika Anda merasa batuk setelah mengonsumsinya.
GERD
GERD adalah kondisi kronis ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan peradangan. Gejala GERD termasuk regurgitasi, heartburn, batuk, kesulitan menelan, nyeri di dada atau perut, suara serak, muntah, bau mulut, dan mengi.
Penelitian menunjukkan bahwa batuk setelah makan bisa menjadi prediktor GERD. Refluks yang meningkat setelah makan dapat menyebabkan makanan dan asam lambung naik ke tenggorokan, menyebabkan batuk.
Refluks Laringofaringeal
Refluks laringofaringeal terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, masuk ke tenggorokan dan kotak suara. Kondisi ini dapat memicu batuk setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan pemicu seperti kopi, alkohol, dan makanan pedas.
Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi saluran pernapasan atas melibatkan hidung, sinus, faring, laring, dan saluran udara besar, dan sering dikaitkan dengan batuk. Kongesti dan postnasal drip yang terjadi dapat menyebabkan batuk yang terus-menerus. Makan selama masa ini bisa sulit karena dapat meningkatkan kongesti di tenggorokan, menyebabkan batuk.
Aspirasi Pneumonia
Kadang-kadang, sejumlah kecil makanan dapat masuk ke saluran pernapasan, menyebabkan batuk atau tersedak untuk mengeluarkannya.
Jika hal ini sering terjadi karena disfagia (kesulitan menelan), diet khusus mungkin diperlukan. Aspirasi pneumonia adalah kondisi serius yang terjadi ketika makanan, cairan, atau zat lain menyebabkan peradangan di paru-paru, dengan salah satu gejalanya adalah batuk.
Disfagia
Disfagia adalah kesulitan menelan yang dapat mengubah cara makanan bergerak melalui saluran pencernaan bagian atas. Ketika disfagia mengganggu kemampuan seseorang untuk memindahkan makanan dari mulut ke tenggorokan, hal ini dapat menyebabkan aspirasi dan tersedak, yang mengakibatkan batuk. Disfagia dapat berbahaya, terutama bagi orang tua dan anak-anak dengan kondisi neurologis lainnya.
Postnasal Drip
Postnasal drip adalah gejala alergi lingkungan seperti alergi serbuk sari atau debu. Postnasal drip yang tidak diobati dapat menyebabkan batuk. Dengan postnasal drip, lendir berlebih menumpuk di bagian belakang tenggorokan, menyebabkan kebutuhan untuk membersihkan tenggorokan.
Batuk sesekali setelah makan mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda sering batuk setelah makan, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan. Terutama jika Anda memiliki kondisi medis seperti GERD yang tidak terkendali, disfagia, atau pneumonia aspirasi, pemeriksaan medis diperlukan untuk mendapatkan rencana perawatan yang tepat.