4 Masalah yang Masih Mengancam Perlindungan Anak Indonesia
"Hari Anak Nasional tentu tidak hanya menjadi momentum untuk seremoni, ini penting jadi catatan kita, tetapi penting juga untuk menjadi refleksi perbaikan yang lebih baik, kualitas penyelenggaraan perlindungan anak di kemudian hari," kata Susanto.
Banyak persoalan terkait anak di Indonesia yang masih belum selesai. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto.
"Hari Anak Nasional tentu tidak hanya menjadi momentum untuk seremoni, ini penting jadi catatan kita, tetapi penting juga untuk menjadi refleksi perbaikan yang lebih baik, kualitas penyelenggaraan perlindungan anak di kemudian hari," kata Susanto.
-
Apa manfaat pelukan bagi kesehatan fisik anak? Dalam konteks ini, Dr. Bruce D. Perry, seorang ahli neurosains anak, mengungkapkan, "Ketika anak merasa nyaman dan aman melalui kontak fisik seperti pelukan, produksi kortisol dalam tubuhnya akan berkurang, sehingga ia lebih mampu mengatasi stres dan mengembangkan kepercayaan diri yang kuat."
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
Berdasarkan catatan KPAI di tahun 2018, setidaknya ada empat kasus yang mereka soroti sebagai pembelajaran terkait perlindungan anak.
1. Pornografi
Isu berbasis siber seperti pornografi masih menjadi masalah bagi anak Indonesia. Susanto mengatakan, ini juga harus menjadi perhatian dari orang dewasa.
"Ini juga menjadi tantangan bagi orang dewasa," kata Susanto dalam temu media di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Menurutnya, momen Hari Anak Nasional yang baru berlangsung beberapa waktu lalu bisa menjadi loncatan untuk perbaikan yang lebih baik.
2. Perceraian
Kasus perceraian masih menjadi salah satu masalah yang juga dihadapi terkait perlindungan anak Indonesia. Susanto mengatakan, dari data Mahkamah Agung di tahun 2018, terjadi 419.268 pasangan yang melakukan perceraian.
"Kita tidak hanya melihat aspek perceraiannya saja, tapi juga penting melihat dampaknya bagi anak," kata Susanto. Dia mengatakan bahwa kasus yang dilaporkan ke KPAI terkait perceraian lebih kompleks dari kelihatannya.
"Masalahnya bukan hanya pendidikan, tapi masalah kesehatan, pemenuhan hak dasar lain, persoalan akses ingin bertemu, memilih sekolah, itu juga menjadi persoalan."
Menurutnya, persoalan terkait perceraian yang telah diungkapkan sebelumnya bisa menjadi sumber konflik bagi orangtua sang anak.
3. Kejahatan Berbasis Siber
KPAI menemukan masih banyak kasus kejahatan berbasis siber. Di sini, mereka menyatakan bahwa seringkali anak merupakan pelaku dari kejahatan itu sendiri.
"Kejahatan berbasis siber ini luar biasa. Anak bukan hanya sebagai korban tetapi juga sering dilibatkan," kata Susanto.
4. Perundungan
Susanto mengatakan bahwa seringkali, seseorang melakukan perundungan tanpa sadar dirinya melakukan perundungan.
"Guru satu mengatakan bahwa itu masuk kategori bullying, tapi guru yang lain belum tentu memaknai itu sebagai bullying. Anak yang satu mengatakan ini hal biasa, tapi yang satu mengatakan stop bullying," katanya.
Oleh karena itu, selain memaksimalkan model sekolah ramah anak, perlindungan anak dan kampanye 'stop bullying' harus menjadi budaya di lingkungan anak, keluarga, dan sekolah.
Reporter: Giovani Dio Prasasti
Sumber: Liputan6.com