5 Mitos tentang kanker serviks yang tak perlu dipercaya
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang ditakuti oleh kaum wanita. Yuk simak ulasan lengkapnya!
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang ditakuti oleh kaum wanita. Kanker ini disebabkan oleh virus HPV dan itu bisa menular melalui kontak fisik. Anda bisa mencegahnya jika melakukan deteksi dini. Namun, ada beberapa mitos yang membuat wanita salah kaprah tentang kanker ini. Untuk meluruskan hal tersebut, berikut adalah tujuh mitos tentang kanker serviks yang tak perlu dipercaya, seperti cancer.med.umich.edu.
Mitos 1: kanker serviks tidak dapat dicegah
Infeksi human papillomavirus ditularkan secara seksual, namun itu dapat dicegah dengan vaksin baru. Dengan mencegah infeksi HPV, Anda bisa menurunkan risiko kanker serviks.
Mitos 2: Terlalu muda untuk terkana kanker serviks
Usia rata-rata untuk penderita kanker serviks adalah 48 tahun. Meskipun begitu, wanita dapat didiagnosis dengan kanker ini pada usia 20-an.
Mitos 3: Tidak pernah berhubungan seks, tidak perlu vaksin HPV
HPV dapat ditularkan dari satu pasangan ke pasangan yang lain melalui hubungan seks. Namun, hanya karena seseorang belum pernah berhubungan seks, bukan berarti dia tidak bisa tertular. Para ahli percaya bahwa vaksin harus diberikan sejak usia muda sebelum seorang wanita mulai aktif secara seksual.
Mitos 4: Tidak perlu tes Pap smear
Tes Pap smear pertama untuk seorang wanita harus diberikan ketika dia menginjak usia 21 tahun atau tiga tahun setelah dia mulai melakukan hubungan seks. Bahkan jika Anda sudah menerima vaksin HPV, Anda masih perlu melakukan tes Pap smear.
Mitos 5: Terlalu tua untuk tes Pap smear
"Kami melihat peningkatan kanker serviks dan HIV pada populasi yang lebih tua," kata Lauren Zoschnick, MD, asisten profesor klinis kebidanan dan ginekologi di UM Medical School. Karena itu, wanita yang telah melalui menopause juga perlu melakukan tes Pap.
Inilah lima mitos tentang kanker serviks yang tak perlu dipercaya.
-
Mengapa kanker semakin meningkat di Indonesia? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Apa ciri khas dari kanker serviks yang harus diwaspadai? Salah satu ciri kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah perdarahan abnormal.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa saja yang menjadi kendala dalam penanganan kanker di Indonesia? Simpulan dari berbagai studi dan hasil penelitian di atas, yang benar-benar terpercaya (reliable), dan bukan sekedar testimoni pasien apalagi kehendak pemilik modal, jelas menggambarkan problematika yang harus diprioritaskan dalam rangka pemenuhan hak-hak kesehatan para pejuang kanker. Keterlambatan pengobatan pasien kanker jelas tidak ada kaitannya sama-sekali dengan ketersediaan alat PET Scan yang hanya 3 Unit yang semua ada di Jakarta.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga:
2000 lebih siswi Denpasar disuntik vaksin Kanker Serviks
Hari Kartini, 242 wanita tes kanker serviks di Puskesmas Jatinegara
Siswi SMP di Buleleng Bali diberi vaksin kanker serviks
Tingkatkan pemahaman perempuan untuk cegah kanker serviks
Jamur shitake bisa bunuh virus penyebab kanker serviks?