Meluruskan Mitos Seputar Kanker, dari Minum Kopi hingga Rebahan
Masih banyak mitos kanker beredar di masyarakat yang belum terbukti kebenarannya, namun dipercaya
Kanker merupakan penyakit yang menakutkan bagi banyak orang. Terlebih kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Meski begitu, masih banyak mitos kanker beredar di masyarakat yang belum terbukti kebenarannya, namun dipercaya.
Dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo DR.dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM meluruskan beberapa mitos yang berkembang di masyarakat tentang kanker.
-
Apa saja mitos tentang kolesterol? Banyak anggapan tentang kolesterol yang sebenarnya hanya mitos. Kolesterol merupakan salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana kopi bisa kaitkan dengan merokok? 'Sebagian besar orang yang menikmati kopi di Indonesia juga merokok. Sebenarnya, ini merupakan salah satu faktor penyebab (masalah jantung), bukan karena kafein, melainkan rokok yang dikonsumsi bersamaan,' jelas Rita.
-
Mengapa mitos tentang kolesterol berkembang? Berkaitan dengan penyakit ini, ternyata masih banyak mitos tentang kolesterol yang beredar dan dipercaya masyarakat. Padahal beberapa anggapan tentang kolesterol tidak memiliki penjelasan ilmiah yang dapat dipercaya.
-
Apa yang menyebabkan kanker? Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.
-
Kenapa orang berpikir kopi tidak sehat? Mitos yang menyebutkan bahwa minum kopi tidak sehat sering kali muncul karena adanya kekhawatiran tentang efek kafein dan zat lainnya dalam kopi terhadap tubuh.
-
Apa manfaat minum kopi untuk kesehatan? Pasalnya, di dalam kopi terdapat berbagai senyawa bioaktif seperti kafein dan antioksidan, yang memiliki potensi manfaat kesehatan.
Mitos Minum Kopi Mencegah Kanker
Salah satunya minum kopi disebut mencegah kematian karena kanker.
“Enggak langsung dengan minum kopi menjadi anti kanker, tapi minum tiga gelas sehari dia akan menyelamatkan jantung, dan kopi ada antioksidan tinggi,” jelas Andhika, seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/9).
Ia menjelaskan kopi bukan bersifat sebagai obat utama untuk kanker, namun sebagai anti inflamasi dan antioksidan. Selain itu perlu dipastikan juga pasien yang meminum kopi tidak memiliki darah tinggi dan gangguan lambung.
Mitos Kuku bisa Mendeteksi Kanker
Selain kopi, mitos lainnya adalah kuku yang bisa mendeteksi adanya kanker. Andhika menjelaskan penampakan kuku bisa untuk melihat seseorang terkena anemia atau tidak, gambaran metabolisme secara keseluruhan dan kadar kalsium dalam tubuh.
“Orang dengan garis-garis di kuku ada suatu gangguan pembentukan, tapi tidak bisa dikaitkan langsung dengan kanker, gangguan gizi mungkin,” katanya.
Kuku juga bisa mendeteksi seseorang kekurangan oksigen atau chronic hypoxia yang sering terjadi pada pasien kanker paru dengan ciri tidak ada celah saat menyatukan antara kuku satu sama dengan yang lain karena membengkak.
Mitos Orang Rebahan Bisa Kena Kanker Pankreas
Andhika juga meluruskan seseorang yang sering rebahan juga tidak menjadi lebih rentan terkena kanker pankreas.
Ia menjelaskan kanker pankreas terjadi setelah melalui penyakit metabolik lain yang diawali dari kebiasaan rebahan.
“Gara-gara rebahan, dia enggak banyak gerak, dia gemuk, kan dia makan, perlemakan hati dan sebagainya. Nah ini muncul, tapi tidak hanya kanker pankreas, tetapi kanker secara umum, sekali lagi rebahan tidak menyebabkan terjadinya kanker,” katanya.