5 Penyebab sakit kepala yang jarang diketahui
Jangan remehkan sakit kepala. Bisa jadi pemicunya adalah hal-hal yang tak Anda sadari, berikut ini!
Semua orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Bisa jadi setelah kepala terbentur, karena panas matahari, ketika mendengar bayi menangis, ketika memikirkan deadline atau tagihan yang menumpuk. Banyak hal yang bisa menyebabkan Anda sakit kepala. Meski begitu, ada jenis sakit kepala yang biasanya disebabkan bukan oleh hal-hal wajar di sekitar Anda.
Beberapa penyebab sakit kepala semacam ini sering terlewatkan dan bahkan tak diketahui. Apa saja? Berikut adalah beberapa hal remeh yang seringkali justru bisa memicu rasa sakit pada kepala, seperti dilansir oleh Men's Health (26/02).
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Stres
Stres tak hanya berkaitan dengan kesehatan mental, tetapi juga bisa memicu masalah pada fisik Anda. Sebuah penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa stres juga bisa memicu sakit kepala sungguhan. Hasil ini ditemukan oleh peneliti di Jerman setelah mengamati 5.000 orang dalam waktu dua tahun. Mereka mengamati tingkat stres yang dialami oleh partisipan dan mencatat kemungkinan mereka terkena sakit kepala atau migrain.
Peneliti menemukan bahwa setiap ada penambahan 10 poin rasa stres (dari maksimal 100 poin), kemungkinan seseorang mengalami sakit kepala akan naik hingga 6,3 persen. Jika stres adalah yang menyebabkan Anda sakit kepala, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti melakukan terapi atau pijat. Pijat akan membantu Anda lebih rileks dan tenang, serta membantu menghilangkan stres. Dengan begitu Anda akan lebih mudah mencegah sakit kepala akibat stres.
Kurang minum
Jangan salah. Kurang minum tak hanya membuat tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, melainkan juga bisa memicu masalah kesehatan lainnya seperti sakit kepala. Hasil ini ditemukan oleh peneliti di Belanda. Mereka mengamati dua kelompok yang diminta mengonsumsi lebih banyak air setiap hari. Peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak air mengalami penurunan rasa sakit kepala atau penurunan risiko terkena sakit kepala.
Dari hasil tersebut peneliti kemudian menyimpulkan bahwa dehidrasi bisa menyebabkan volume darah menurun. Hasilnya, pembuluh darah akan terpengaruh dan menyebabkan rasa sakit pada kepala. Jika Anda ingin menghindari sakit kepala, ada baiknya mengonsumsi cukup air setiap hari dan jangan sampai mengalami dehidrasi.
Mengunyah permen karet
Sebelumnya penelitian mengungkap bahwa mengunyah permen karet bisa meningkatkan fokus. Hal ini membuat banyak orang mengunyah permen karet saat bekerja. Selain itu, banyak yang mengonsumsi permen karet untuk membuat napas mereka lebih segar. Sebenarnya ini adalah hal wajar yang sudah dilakukan banyak orang. Namun sebuah penelitian di Meir Medical Center, Tel Aviv, mengungkap bahwa terlalu banyak mengunyah permen karet juga bisa menyebabkan sakit kepala.
Penelitian mengamati bahwa orang yang biasanya mengunyah permen karet dan menghentikan kebiasaannya tersebut mengalami penurunan frekuensi sakit kepala. Peneliti berpendapat bahwa pemanis buatan aspartame yang terdapat dalam permen karet merupakan penyebab sakit kepala. Selain itu, gerakan mengunyah akan menyebabkan tekanan pada rahang dan tengkorak sehingga bisa memicu rasa sakit pada kepala. Jika Anda sering mengalami sakit kepala dan memiliki kebiasaan mengunyah permen karet, coba hentikan kebiasaan tersebut dan lihat hasilnya.
Depresi
Terkadang depresi juga bisa memunculkan gejala secara fisik. Penelitian mengungkap bahwa pada pria, depresi biasanya muncul dalam bentuk sakit kepala. Sementara pada wanita, depresi biasanya memicu masalah pencernaan. Yang lebih parah, depresi seringkali tak terlihat dan terdeteksi, sehingga sulit mengetahui apakah sakit kepala yang diderita merupakan salah satu gejala depresi.
Meski begitu, peneliti dari University of Oxford mengungkap bahwa depresi bisa mempengaruhi kinerja saraf pada otak dan membuat seseorang merasakan sakit yang lebih parah ketika sakit kepala. Selain sakit kepala, depresi biasanya juga dibarengi dengan gejala lain seperti susah tidur atau mudah marah.
Penyakit lyme
Penyakit lyme adalah penyakit menular yang bisa terjadi pada manusia atau hewan dengan perantara kutu. Biasanya penyakit lyme menimbulkan gejala seperti bercak merah. Meski begitu, penyakit ini juga bisa memicu sakit kepala. Di Indonesia penyakit ini mungkin jarang terjadi. Namun bukan berarti penyakit ini tak harus diwaspadai. Selain menyebabkan sakit kepala, penyakit lyme juga bisa menyebabkan infeksi yang menyerang persendian, jantung, dan sistem saraf.
Itulah beberapa jenis pemicu sakit kepala yang jarang diketahui orang dan jarang diperhitungkan. Jangan serta-merta menganggap sakit kepala sebagai hal yang remeh. Bisa jadi sakit kepala hanyalah sebuah gejala dari penyakit dan masalah kesehatan lain dalam tubuh.