6 Efek buruk rokok untuk kesehatan mulut, apa saja?
Para perokok memiliki risiko tinggi untuk terkena penyakit kanker mulut, penyakit gusi, gigi rontok, atau gigi yang bernoda kekuningan.
Sudah banyak penelitian yang telah membuktikan efek buruk dari merokok terhadap keseluruhan kesehatan tubuh. Merokok mampu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan menjadi penyebab utama dari kanker paru-paru. Merokok selama kehamilan juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur atau cacat lahir.
Lalu, bagaimana rokok mempengaruhi kesehatan mulutmu? Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko penyakit periodontal yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang non-perokok. Inilah beberapa bahayanya.
Gigi kotor
Kandungan nikotin di dalam rokok mampu menyebabkan munculnya noda gigi dan perubahan warna gigi secara keseluruhan.
Bau mulut
Merokok merupakan salah satu penyebab utama dari bau mulut. Rokok tidak hanya menyebabkan mulut kering, tapi kandungan tar dan nikotin yang mengendap di rongga mulut juga membuat napas jadi berbau.
Kerusakan gigi
Menumpuknya jumlah plak gigi di mulut akhirnya membuat akar gigi rusak.
Penyakit gusi
Merokok dan tembakau akan mengganggu fungsi normal sel jaringan gusi dan membuat perokok lebih rentan terkena periodontitis yang merupakan penyakit gusi. Penyakit ini juga membuat bakteri masuk ke dalam jaringan dan kemudian merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.
Gigi rontok
Penyakit periodontal yang parah pada akhirnya bisa menyebabkan kerusakan tulang penyangga gigi dan membuat gigimu rontok.
Kanker mulut
Tembakau dalam bentuk apapun termasuk rokok, cerutu, atau mengunyah tembakau akan meningkatkan risiko untuk terkena kanker mulut hingga 90%.
Jadi, kamu tidak ingin mengalami penyakit di atas? Berhentilah merokok sekarang juga!
Baca juga:
4 Makanan yang sukseskan program berhenti merokok
6 Tips berhenti merokok dengan cara terbaik di dunia
Perubahan tubuh saat berhenti merokok di jam pertama [Part 1]
Perubahan tubuh saat berhenti merokok di tahun pertama [Part 2]
Perubahan menakjubkan tubuh saat berhenti merokok tahunan [Part 3]
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Apa yang ditemukan dalam sebuah penelitian tentang bumbu dapur yang bisa mencegah mati muda? Sebuah penelitian baru menemukan sebuah fakta mengejutkan. Ada satu bumbu dapur yang bisa mencegah risiko mati muda.Dalam temuan penelitian baru tersebut menyatakan, menggunakan lebih sedikit garam dalam makanan manfaatnya luar biasa.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.