7 Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh Ibu Menyusui
Pada saat seorang wanita mulai menyusui, terdapat sejumlah perubahan yang terjadi dalam tubuhnya.
7 Perubahan yang Terjadi di Dalam Tubuh Ibu Menyusui
Menyusui merupakan sebuah pengalaman yang bisa luar biasa bagi seorang ibu. Sejumlah perubahan yang terjadi di tubuh ibu menyusui menyebabkan terjadi sejumlah hal yang berbeda dibanding biasanya.
Menyusui merupakan pengalaman yang tak hanya melibatkan fisik saja namun juga mental ibu. Pada masa-masa ini, terjadi perubahan hormon, metabolisme, jadwal tidur, serta emosi dari seorang ibu menyusui.
Sejumlah perubahan luar biasa terjadi di dalam tubuh wanita yang tengah menyusui. Dilansir dari Live Strong, berikut perubahan yang terjadi pada tubuh ibu menyusui.
-
Mengapa ASI berubah warnanya? Meskipun ini tentu saja menarik, belum ada bukti yang dipublikasikan sejauh ini yang menunjukkan bahwa perubahan warna ini adalah hasil langsung dari ASI yang berubah sebagai reaksi terhadap infeksi dari bayi yang disusuinya atau orang tua yang menyusui.
-
Kapan Asri Welas mulai menari? Memulai karir sebagai seorang Penari Sejak berusia dua tahun, minat Asri terhadap seni tari telah tampak.
-
Di mana Asniati mengajar? PNS guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 3 Sungai Bertam, Kabupaten Muaro Jambi ini tidak lagi diwajibkan mengembalikan Rp75 juta kepada negara.
-
Kenapa ASI bisa encer? Penyebab ASI Encer Produksi air susu ibu (ASI) yang encer bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab umum ASI encer antara lain: 1. Kurang Frekuensi Menyusui Jika ibu tidak menyusui bayi dengan cukup frekuensi atau tidak memberikan cukup waktu untuk proses menyusui, produksi ASI dapat menurun. Frekuensi menyusui yang rendah atau penggunaan jadwal menyusui yang tidak sesuai dengan kebutuhan bayi dapat mempengaruhi produksi ASI.
-
Bagaimana mumi diawetkan? Diyakini tembaga digunakan karena sifat antimikrobanya untuk membantu mengawetkan jasad. Dilansir IFL Science, sisa-sisa jasad itu juga secara alami "didinginkan" oleh lapisan tanah beku di bagian dunia yang terkenal dingin ini.
-
Mengapa Wulan Guritno menggugat mantan kekasihnya, Sabda Ahessa? Gugatan perdata ini terkait dengan dana talangan renovasi rumah, mencapai ratusan juta rupiah. Wulan meminta pengembalian dana talangan dan mengajukan biaya ganti rugi serta denda.
Otak Dibanjiri Oksitosin dan Prolaktin
Ketika Anda mulai menyusui, otak mulai memproduksi dua hormon penting yaitu oksitosin dan prolaktin. Prolaktin mengatur pasokan ASI Anda dan menyebabkan tubuh memproduksi ASI, sementara oksitosin,mengakibatkan ASI dikeluarkan dari payudara dan mengalir ke mulut bayi Anda.
"Oksitosin kadang-kadang disebut hormon 'perasaan baik'," kata Cindy Rubin, MD, IBCLC, seorang dokter spesialis pediatri dan spesialis kedokteran menyusui di In Touch Pediatrics and Lactation.
"Ini dapat menyebabkan perasaan nyaman dan tenang yang membantu dalam ikatan dengan bayi."
Munculnya Emosi Negatif
Hormon yang terlibat dalam menyusui tidak selalu menghasilkan perasaan positif. Terkadang, beberapa ibu mengalami emosi negatif ketika ASI mereka keluar hingga merasa sangat tertekan, merasa malapetaka, atau bahkan mual.
Fenomena ini disebut Refleks Ejeksi ASI yang Disforik atau DMER. DMER diyakini terkait dengan penurunan hormon dopamin selama proses ini. Bagi ibu yang mengalaminya, hal ini bisa sangat mengganggu dan bahkan bisa menyebabkan berhenti menyusui lebih awal.
Kelenjar ASI Aktif
Selama kehamilan dan beberapa hari setelah melahirkan, payudara Anda mengalami perubahan fisik. Progesteron memicu perkembangan kelejar ASI dan alveoli, yaitu sel-sel yang membuat dan mengeluarkan ASI. Setelah persalinan dan kelahiran plasenta, kadar progesteron Anda turun tajam. Penurunan progesteron ini memicu peningkatan produksi prolaktin dan oksitosin, yang memungkinkan ASI diproduksi dalam jumlah besar.
Payudara Terasa Penuh
Produksi ASI dimulai bahkan sebelum pasokan ASI lengkap, biasanya dua hingga empat hari setelah melahirkan. Pada tahap ini, beberapa ibu mengalami masa pembengkakan ketika payudara terasa sangat penuh dan tidak nyaman. Namun, ini biasanya berlangsung singkat dan membaik dalam 48 hingga 72 jam. Setelah itu, payudara Anda akan terasa lebih penuh ketika saatnya bayi Anda makan, dan lebih lembut ketika mereka selesai.
Rasa Nyeri dan Ketidaknyamanan
Beberapa perubahan tubuh yang terjadi saat menyusui dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Pada awalnya, Anda mungkin mengalami nyeri atau sensitivitas pada puting payudara ketika tubuh Anda beradaptasi dengan menyusui.
Perubahan Metabolisme
Metabolisme Anda juga mengalami perubahan selama menyusui. Anda membakar lebih banyak kalori daripada sebelumnya, tetapi ini tidak selalu berarti Anda akan kehilangan berat badan.
Kehilangan Tulang Sementara
Kehilangan massa tulang bisa menjadi salah satu kekhawatiran yang muncul saat menyusui. Kehilangan tulang sebenarnya dimulai selama kehamilan, terutama pada tiga bulan pertama.
Selama periode ini, bayi Anda membutuhkan banyak kalsium untuk pertumbuhan tulangnya sendiri, dan akan menggunakan persediaan kalsium Anda untuk melakukannya. Namun, tidak semua ibu mengalami kehilangan tulang selama kehamilan, dan jika melakukannya, biasanya pulih dalam beberapa bulan setelah melahirkan.