Aerobik, olahraga paling efektif untuk tangkal depresi
Penelitian menunjukkan bahwa aerobik merupakan olahraga yang paling efektif untuk redakan depresi.
Olahraga telah lama diketahui memiliki manfaat untuk mengatasi masalah depresi atau mental, ketika dilakukan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain. Namun baru-baru ini peneliti menemukan bahwa aerobik adalah olahraga paling efektif untuk mengatasi depresi.
Hal ini ditemukan oleh peneliti di University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas. Penemuan ini menunjukkan bahwa aerobik merupakan olahraga paling efektif untuk pasien yang mengalami depresi. Sementara itu, hal serupa tak ditemukan pada jenis olahraga berat lainnya.
-
Bagaimana olahraga lari bisa membantu mengatasi stres dan depresi? Lari bisa meningkatkan detak jantung dan melepaskan hormon endorfin dan endocannabinoid yang bisa meningkatkan suasana hati dan mengurangi rasa cemas dan depresi.
-
Apa saja jenis olahraga yang dapat membantu mengatasi stres dan depresi? Adapun jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres dan depresi, antara lain: • Lari. • Yoga. • Kickboxing. • Olahraga beregu. • Renang. • Angkat beban.
-
Siapa saja yang bisa merasakan manfaat olahraga untuk mengatasi stres dan depresi? Bagi Anda yang gemar dengan aktivitas fisik, olahraga adalah solusi terbaik untuk menenangkan masalah mental.
-
Kapan sebaiknya seseorang berolahraga untuk mengatasi stres dan depresi? Bagi Anda yang gemar dengan aktivitas fisik, olahraga adalah solusi terbaik untuk menenangkan masalah mental.
-
Bagaimana olahraga bisa membantu mengurangi tingkat stres? Saat berolahraga, tubuh memproduksi endorfin, yaitu zat kimia alami yang berfungsi sebagai pereda nyeri dan penenang. Endorfin sering disebut sebagai hormon kebahagiaan karena mampu memberikan rasa nyaman dan bahagia setelah beraktivitas fisik.
-
Bagaimana olahraga bisa mempengaruhi kesehatan mental? Olahraga terbukti dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Namun, jika jarang berolahraga, kamu justru akan mengalami risiko depresi, kecemasan, dan stres yang lebih tinggi.
Ketua penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatric Practice menyarankan agar pasien yang mengalami depresi melakukan tiga sampai lima sesi olahraga aerobik, dengan waktu 45 - 60 menit setiap sesinya, seperti dilansir oleh Third Age (10/05).
Data menunjukkan bahwa pasien mengalami peningkatan dan lebih sedikit menunjukkan tanda-tanda depresi setelah empat minggu melakukan olahraga aerobik. Meski begitu peneliti menyarankan agar pasien tetap melakukan olahraga setidaknya 10 sampai 12 minggu untuk bisa mendapatkan efek optimal dalam pengobatan depresi.
Peneliti menemukan banyaknya pasien yang berhenti berolahraga, padahal hal tersebut bermanfaat bagi kesehatan mental mereka. Meski begitu, olahraga yang dilakukan masih bisa bermanfaat. Untuk itu, sebaiknya para peneliti mendukung pasien yang mengalami depresi untuk melakukan olahraga aerobik, meski tidak terlalu rutin.
(mdk/kun)