Apakah siklus menstruasi yang berantakan perkecil kemungkinan hamil?
Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa terjadi karena gangguan hormonal yang kemudian mempengaruhi fertilitas.
Bisakah kehamilan terjadi saat kamu memiliki jadwal atau siklus menstruasi yang tidak teratur?
Tentu saja pertanyaan tersebut menjadi hal yang umum terjadi di kalangan wanita.
"Siklus menstruasi yang normal biasanya berkisar 21 sampai 35 hari. Namun saat siklus menstruasimu jadi lebih pendek (berlangsung setelah 15 hari) atau lebih dari 40 hari, maka hal ini berarti kamu memiliki siklus menstruasi yang abnormal," ungkap penelitian dari thehealthsite.com.
"Tidak teraturnya siklus menstruasi bisa terjadi karena beberapa hal. Namun ada 2 faktor utama yaitu PCOS (Polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik yang membuat produksi sel telur wanita terganggu karena gangguan hormon serta mendekati masa menopause."
"Nah, gangguan ini tentu saja bisa mempengaruhi kesempatan untuk mendapatkan keturunan. Oleh karena itu jika kamu mengalami hal di atas, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter. Terutama apabila berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon."
Baca juga:
Ini bahayanya jika ibu hamil kebanyakan makan nasi putih
6 Makanan terbaik untuk bayi kembar
Benarkah hamil di usia 50 tahun berbahaya?
Perut bergelambir setelah melahirkan? Ini 7 cara untuk kencangkannya
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.