Awas, kesulitan mendengar bisa menjadi tanda kanker otak!
Jangan pernah remehkan gangguan pendengaran yang bisa berujung pada awal gejala kanker otak
Bagi manusia awam termasuk Anda, seringkali beberapa gangguan kesehatan yang terjadi Anda abaikan. Sebagai contoh adalah benjolan kecil di payudara yang bisa menjadi tanda awal dari kanker payudara. Begitu pula dengan gangguan pendengaran yang seringkali Anda anggap sebagai adanya gangguan ringan di gendang telinga.
Namun bagaimana jika kesulitan mendengar merupakan salah satu tanda kanker otak? Tentu saja hal ini mengejutkan dan sekaligus mengerikan.
Dilansir dari dailymail.co.uk, Helena Berthon seorang mahasiswi di Inggris seringkali mengabaikan gangguan pendengaran yang membuatnya tidak bisa mendengar suara secara jelas. Lama-kelamaan gangguan ini disertai pula dengan sulitnya menjaga keseimbangan dan pandangan yang mulai kabur. Merasa ada yang tidak beres dengan kondisi kesehatannya, maka dia pun melakukan pemeriksaan menyeluruh di salah satu rumah sakit di Bristol, London. Hasil diagnosa yang keluar pun sangat mengejutkan untuknya. Dalam pemeriksaan ini, dia dikatakan menderita acoustic neuroma atau vestibular schwannoma.
Dijelaskan lebih lanjut, acoustic neuroma ini sebenarnya adalah tumor pada saraf otak yang mengontrol pendengaran serta keseimbangan. Tumor ini berukuran kecil, tumbuh secara lambat, namun sangat menekan. Selain terjadinya gangguan pendengaran, acoustic neuroma akan membuat penderitanya mengalami sakit kepala yang berkelanjutan, penglihatan yang kabur, serta lemahnya otot pada satu sisi wajah. Jika bisa dideteksi sejak dini, maka tindakan operasi tidak terlalu perlu untuk dilakukan. Namun jika ukuran tumor sudah terlalu besar maka operasi sangat disarankan.
"Mengingat ukuran tumor yang ada dalam kepala saya berukuran besar, maka saya melakukan operasi. Memang ada beberapa efek samping lainnya seperti stroke ringan. Namun dengan usia saya yang masih muda yaitu 27 tahun maka saya yakin bahwa saya bisa sembuh," ujarnya. "Penyakit ini pun memberikan saya pelajaran bahwa sekecil apapun gangguan kesehatan yang dirasakan tidak boleh untuk diabaikan sebab bisa menjadi tanda munculnya penyakit yang lebih besar."